Nine days part 9
Di bus, mulai deh pada pamer barang belanjaan sekaligus harganya. Siapa yang termurah, ada rasa bangga. Hahahaha. Dan ternyata ada yang salah beli, kayak Fitri, mau beli topi kayak Nadya beli malah terbeli topi kayak mami Fiqih pakai, ada yang bilang “Le’, kasih aja ke Fiqih, buat maminya” well semua ketawa. Terus ada si Faiz, yang beli Fedora, kelewat mahal, dua kali lipat dari Fedora yang dibeli Ezar. Ada yang katanya beli sate serasa beli sate anjing. Dagingnya rasanya lain (?)
Sesampainya di penginapan, hujan deras, semua pada kecewa. Rencana tinggal rencana. Akhirnya malam itu dihabiskan di wisma dan rencananya hunting makanan pada akhirnya pesan KFC delivery juga. Sembari menunggu pesanan datang, semuanya pada ngumpul di kamar H, nonton Take Cellebrity Out. Haduuhh. Mana heboh, apalagi waktu Mia lihat artis idolanya dapat cewek yang menurut dia ‘nggak banget’ dan menggosip ria. Mulai dari wismanya katanya horror, soalnya udah banyak yang ngalamin hal aneh sampe apapun deh. Terus, tiba-tiba ntah dapat ide dari mana waktu tu, kami berniat meminjam kamarnya bu Umi, kebetulan beliau sedang pulang kampung. Hanya meminjam WC pada awalnya dan kami ijin ke pak Munir.
“pak, kamarnya bu Umi kan lagi kosong, boleh pinjam wcnya?” kataku dan pak Munir menjawab “kosong ya, Tanya mas-mas nya aja, gak apa-apa pinjem aja. Tidur aja disitu” dan kami bilang ke mas-masnya “mas, kamar G, mau minta kuncinya” terus masnya jawab “itu kamar gurunya dek” aku menjawab lagi “iya tau, tadi udah ijin sama gurunya, dan boleh” terus masnya jawab “kamarnya istimewa dek, ada AC nya” lalu memberikan kunci itu kepada kami. Beneran deh, tu kamar layak banget, wc nya terutama, dan kami beruntung diijinkan untuk memakainya dan hal itu menimbulkan kecemburuan bagi yang lain. Apalagi rombongan cowok. Bolak balik kamar G, Cuma numpang ngadem ama pake wc. Padahalkan di luar dingin. “ihhh kalian enak ada AC” kata Fiqih.
Eh, malangnya kenikmatan itu Cuma sesaat, karena mamanya Riska datang bebarengan dengan adek dan kakak Riska. Bener-bener gondok. Mana rencananya mau bawa tambahan kasur, biar kami bersembilan satu kamar dan ternyata ohh, ternyata. Akhirnya kami keluar dari kamar itu dengan perasaan agak kecewa. Setelah itu mas-mas delivery nya datang dan it’s time to eat. Beli yang paketan biar murah. Mulailah mencari tempat untuk meletakkan makanan masing-masing dan lucunya Mia makan di bucketnya. Dan Fika agak kesal karena ayamnya di cuil ama Eka “Kak Eka….” Omel Fika dan Eka bilang “salah dewek lamo nian” dan Fika balas “kak Eka tu nah, orang cuci tangan” dan konflik berakhir.
Setelah makan, kami mulai memohon ke mas-mas pemilik wisma ini lagi untuk meminjam wc kamar K. kamar tersebut sudah diambil kuncinya, katanya “ada orang yang mau bulan madu disini (?)” dan dengan susah payah kami meminta kunci itu kembali Karena sampai saat ini kamar itu belum juga ditempati sama pengantin baru yang mas-mas itu maksud. Dengan wajah gusar dan cemberut plus kesal, mas-mas itu memberikan kuncinya padaku. MENANG!. Setelah itu kami bersiap-siap untuk tidur. Sebelum tidur aku, Putri dan Lusi keluar kamar, membicarakan tentang rencana surprise party buat Fika yang ultah besok. Setelah sepakat, akhirnya aku yang pegang kunci dan kami masuk kamar. Marina mendokumentasikan saat sebelum tidur dan aku juga ikut.
Sebelum tidur, Mia tiba-tiba parnonya keluar, “aku nggak mau dekat pintu, nanti kalo dicoel,coel orang gimana?” lalu ia pindah ke sebelah Marina dekat tembok. “terus kalo kepala aku dicoel-coel orang gimana?” Tanya Mia, karena kebetulan posisi tidur aku, Marina, Uci, Eka dan Mia kepalanya berada di sebelah jendela dan Mia pindah lagi ke sebelah Diba. Lalu Putri bilang “kalo mau pesan AC bayar 50.000 per malam” akhirnya kami pesan AC biar tidur nyenyak. Maklum kamar kami ventilasinya ditutup karena seharunya kamar itu dipasang AC. Turunlah aku ke bawah memesan AC. Setelah jendela dan ventilasi segala macam ditutup akhirnya AC dinyalakan dan setelah itu kami tidur.
“kak, kak, hape nya bunyi tuh dari tadi” kata Fika membangunkanku. Aku terbangun dari tidurku dan terdengar suara berisik dari luar. Ya ampun, aku kan janji bakalan angkat tuh telpon. Aku hanya tertawa dalam hati. Lalu ada yang bilang “aduh, siapa sih yang grasak grusuk di luar?” terus uci yang juga terbangun nagih kunci ke aku “ sel, kunci mana?” sambil menyikutku. Aku segera membuka pintu dan:
“Happy birthday Fika, happy birthday Fika,…..” tiba-tiba gerombolan anak laki-laki dari kelasku masuk dengan membawa kue. Ya ampun belum pake jilbab, aku panic dan mengambil kain pantainya Zella kalo gak salah, dan mulai deh, “Fika make a wish dulu” kata lusi setelah itu Fika tiup lilin. Fika kaget akan surprise ini. Berhasil!. Terus Fika nanya “kalian sempat-sempatnya beli kue?”
Dengan polosnya Hafiz dan Fiqih menjawab “tau dak, kami keliling malio tadi pake becak, nyariin kue nya” terus Fika kaget “naik becak?”dan party selesai dan semua bubar. Kue nya belum habis, jadi dibawa lagi keluar buat dibagiin ke teman-teman yang lain. Setelah itu kami mengunci pintu dan menghidupkan tv. Idenya siapa? Oke ini idenya Mia. Dia bilang bakalan nonton tv sampe pagi karena gak bisa tidur. Aku ngantuk berat dan tidur disusul beberapa teman yang lain, entah gimana nasib tv yang dinyalakan itu.
Comments
Post a Comment