Nine days part 8
Jam Sembilan kurang semperempat sudah tiba di lingkungan kedokteran UGM, dan kami turun. Pak Munir berjalan menuju pos Satpam, eh ternyata, bukan disitu ruang pertemuannya. Homina.homina.homina. akhirnya bus menuju gedung graha. Luas syalalala dan kami turun, waktu menunjukkan pukul Sembilan lewat dikit. Eh, sempat-sempatnya berfoto. Hahahaha. Setelah mutar-mutar ketemu sama ibu-ibu UGM nya, bilang, “kalian kenapa telat?” agak ketus gitu. Padahal kan bukan telat, udah kurang dari yang dijadwalkan, dasar salah info aja, jadinya rada telat datang kemari. Ternyata, gedung yang diresmikan tanggal 1 mei 1993 itu (wkwkwkwk), bukan gedung yang kami tuju, yang benar, adalah gedung yang kami datangi sebelumnya. Sumpah, aku kesal! Capek kesini, sepatuku malah kayak menggigit jari-jariku. Zella juga lagi nggak enak badan. Agak sakit pinggang katanya (sama Zel), malah muter-muter gak jelas. Akhirnya balik lagi ke tempat awal. Barulah masuk ke ruang pertemuan yang sebenarnya.
Bagus dalemnya. Mahasiswanya pada serius belajar semua. Ya ampun, jauh dari tipe belajar gue. Hahahha. Ada sesi pengenalan, Tanya jawab, melihat ruang latian calon dokter, melihat lab. Yang menyimpan organ tubuh orang yang sudah mati, terus janin yang gagal (kasian bayi-bayinya) dan disitu mana Arum ceritain cerita horror dan terakhir melihat video proses persalinan. Nggak tega ngelihatnya. Hiks.hiks. di UGM per orang mendapatkan gantungan kunci berlogo medicine faculty. Pulang dari nonton itu, kami foto lagi. Ampun deh ke UGM Cuma numpang foto. Abisnya, yang mau ke UGM minatnya bukan ke kedokteran. Next di bus ditanyain sama pak Wanto “mau ke Malioboro apa penginapan?” guess what apa yang kami jawab? “PENGINAPAN” jawab kami serempak. Ini bener-bener pegalnya memuncak. Makanya pada minta ke penginapan. Ntar sore baru, shopping time.
Trus Arum bilang “yang mau pesan nasi padang siapa? Bayarnya sekarang mau dipesan” yaudah kami bayar. Harganya sekitar sebelas apa dua belas ribu gitu. Agak mahal sih. Akhirnya kami tiba di hotel… eng…. Wisma tepatnya. Sartika. Ampun deh, di internet itu kayaknya terkenal banget, tapi, tapi,tapi…. Ya sudahlah. Kami menurunkan koper dan kunci. Di Jogja aku sekamar dengan Fika, Putri, Zella dan Eka. Kami mendapat kunci kamar H. kamarnya besar dan wcnya….. MAMPET! Air juga sulit dan bathtub (nggak guna, kami butuh bak mandi).
Kami menyusun koper dan aaahhh, lega, pinggangku akhirnya bisa mencicipi tempat yang nyaman. “aku pakai wc nya ya” kata Zella. Dan benar, setelah dipakai, malah gak bisa disiram. Akhirnya kami mengunci WC itu. Setelah beberes, makan. Dan ini lagi, nasi padangnya jawa abis. Nasinya pulen. Subhanallah, ilang selera makan. Ya, mau gimana lagi, inilah adanya, dan dimakan juga. Oh iya, ternyata kamarnya berlebih satu, rencananya mau kami pake buat pindahan, jadi kamar H ditutup, gak taunya, udah dipake sama Fiqih, kecewa. Dan ternyata lagi kamar K, punya nya Nadi dkk, gak ada yang nempati, alasannya sempit. Jadilah WCnya kami kuasai. Whwhwhwh. Sekitar pukul tiga, kami berangkat menuju Keraton, dan ternyata tutup, dan akhirnya belanja di Malio.
Awalnya kami bersembilan perginya bareng, karena bosan nunggu akhirnya kepisah dan aku sama Zella. Zella mengusulkan untuk pergi ke Mirota. Kami menusuri sepanjang Malio. Banyak sudah mamang becak yang kami tolak untuk dinaiki. Akhirnya kami menemukan toko yang bertuliskan Mirota “itu Mirota” kataku dan kami menyebrang. Ternyata, Mirota yang itu, bukan kerajinan tangan, melainkan toko Mebel. Hahahahaha. Akhirnya kami berjalan lagi dan menemukan toko Mirota di dekat balon udara dan benar toko itu yang kami maksud. Tokonya agak seram. Kemenyan dan sesajen disetiap sudut, mana lagu jawanya kayak music ratu pantai selatan. Aku mendapatkan gantungan kunci yang menurutku lucu dan Zella juga.
Keluar dari Mirota, Zella hunting kain aku hunting Boxer dan baju kaos. Waktu hunting baju kaos, disini ada pedagangnya yang aku buat marah karena nawar terus. Gila! Sampe dibantingnya baju-baju itu . Ketemu pin yang lucu. Beli dua, satu buat zella satu buat aku. Terus setelah kontak-kontakan, akhirnya ketemu marina yang baru beli bakpia sama tas. Aku tertarik sama tasnya, tapi gak ada warna yang lain. Heuuuu. Setelah itu ke bus dan pulang!
Comments
Post a Comment