Posts

Showing posts from December, 2014
قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني "Katakan, "Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku (Rasulullah).. (QS. Ali Imron: 31). Ittiba' adalah mengikuti jejak kaki Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.. Bukan mendahuluinya.. Tanyakanlah pada diri kita.. Mampukah Rasulullah merayakan kelahirannya?.. Bukankah para shahabat amat mencintainya?.. Lalu mengapa Rasulullah tidak memerintahkan tidak pula mencontohkan.. Padahal beliau mampu dan pendorong cinta amat kuat.. Tanyakan pada diri kita.. Apakah kita lebih tahu kepada kebaikan.. Ataukah Rasulullah dan generasi yang diutamakan... Apakah kita lebih cinta kepada Rasulullah.. Ataukah para shahabat yang diridhoi oleh Allah.. Bila anda berkata, "Ini hanyalah sarana.. Kita hanya berkata, "Sarana oh sarana.. Seakan engkau menghalalkan segala cara.. Bila itu memang sarana menuju cinta.. Tentu para shahabat, tabi'in dan imam yang empat telah berlomba.. Padahal Rabbuna telah mengabarkan.. اليوم أ

Refleksi 2014

Ini udah penghujung 2014 ya? wuuuuu.... kalo ditanya, "menurut lo, gimana dengan 2014 lo?" dan aku bakal jawab "eh gila... luar biasa banget" 2014 itu menurut aku God's giving banget. Banyak pembelajaran yang bisa aku ambil dari tahun ini dan alhamdulillah banyak kesempatan-kesempatan priceless dan tak terduga yang justru bisa aku rasakan tahun ini. Dari awal tahun aja, semenjak beberapa tahun belakangan ini nggak ngerasain liburan bareng teman-teman akhirnya bisa juga terlaksana, yup... meskipun yaa... adalah sedikit mengecewakannya, salah satunya misi utama gak tercapai. Ehm... ketemu seseorang yang udah lama banget gak ketemu dan terakhir ketemu kemaren sebenarnya aku hutang janji sama dia. Mungkin dianya gak ambil pusing banget sih... cumanya aku sampe waktu itu masih bilang "andai aja..." iya... aku terakhir ketemu dia hutang janji buat sama-sama terus dan ternyata setelah pertemuan terakhir dulu, aku nggak bisa tepati janji itu karena

Membongkar Aib

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Siapa yang menutupi aib seorang muslim, Allah akan tutupi aibnya di dunia dan akhirat." HR Muslim. Berapa banyak aib yang kita ketahui dari seorang muslim.. Berapa banyak kesalahan dia yang terbuka di mata kita.. Menjadi celah dan pintu untuk setan menggoda.. Ia adalah ujian.. Ketika hati kita senang kepadanya.. Kesalahan sebesar apapun yang ia lakukan.. Seolah terkubur dan menjadi angin yang berlalu.. Namun.. Di saat hati kita tak lagi simpati padanya.. Benih benih permusuhan telah tumbuh di hatinya.. Di saat itu teringat kesalahan-kesalahannya di masa silam.. Setanpun mulai menyeringai.. Sebuah celah telah terbuka di matanya.. Lalu ia pun menghembuskan angin jahat di relung hatinya.. Kebaikan-kebaikan saudaranya kini telah hilang.. Yang tersisa adalah keburukannya.. Bila ketaqwaan tak mampu menahan lisannya.. Malapetaka kan terjadi.. Membongkar aib seorang muslim.. Celakanya lagi.. Setan memberikan hi

Lelah dan Hilang Arah

UNTUK ANDA YANG SEDANG LELAH DAN HILANG ARAH… Ustadz Musyaffa Ad Dariny, MA, حفظه الله تعالى Hidup ini adalah PERJALANAN PANJANG, dan sebagaimana sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam-: “Perjalanan panjang adalah potongan dari azab”. [HR. Bukhori dan Muslim] Sehingga wajar bila di tengah perjalanan itu akan banyak cobaan, musibah, rintangan, hilang arah, lelah, bingung, dan seterusnya. Oleh karenanya, bila Anda merasa bingung, lelah, tidak punya arah… maka berhentilah sejenak, istirahatkan diri, dan fokuslah untuk menguatkan diri dahulu, agar Anda menjadi kuat kembali, dan bisa meneruskan kembali sisa perjalanan Anda… Fokuslah ketika itu untuk mendekatkan diri kepada Allah, niscaya Allah akan menguatkan jiwa dan raga Anda… Perbanyak dzikir, sholat, berdoa, membaca Alquran, dan ketaatan lainnya… Atau bila masih bingung, fokuskan diri Anda untuk membasahi lidah Anda dengan DZIKIR, yang dapat mendekatkan diri kepada Allah, sampai Anda kuat kembali. Dan acuhkan untuk sementa

Menyingkat Salam atau Menyempurnakannya?

 Menyingkat Salam atau Menyempurnakannya ? • Titian Nasehat. Salah satu bentuk ibadah yang terlalaikan, namun dianggap sebagai hal biasa di kalangan kaum muslimin sekarang ini adalah menulis salam dan shalawat dengan disingkat. Padahal telah diketahui bahwa dalam kaidah penggunaan bahasa Arab, kesempurnaan tulisan dan pembacaan lafadz akan mempengaruhi arti dan makna dari sebuah kata dan kalimat. Lalu, bagaimana jika salam dan shalawat disingkat dalam penulisannya? Apakah akan merubah arti dan makna kalimat tersebut? Adab Menulis Salam Kata salaam memuat makna keterbebasan dari setiap malapetaka dan perlindungan dari segala bentuk aib dan kekurangan. Salaam juga berarti aman dari segala kejahatan dan terlindung dari peperangan. Oleh karena itu, Islam memerintahkan supaya menampakkan salam dan menyebarluaskannya (Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali dalam kitab Bahjatun Naadzirin Syarah Riyadhush Shalihin, Bab Keutamaan Salam dan Perintah Untuk Menyebarluaskannya). Sebagaimana

Perjalanan Menuju Allah Ta'ala

As-Saikh Prof.DR Abdurrozak Al-Badr hafidhohullah Ta'ala. Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba'du; Sesungguhnya seorang mukmin dlm mengarungi kehidupan dunia ini berjalan menuju suatu tujuan, dan tujuan ini adalah menggapai ketaatan Allah Ta'ala dan meraih keridhoan Dzat Yang Maha Agung serta merealisasikan ubudiyah penghambaan kepada Allah Ta'ala, sehingga ia berjalan didalam kehidupannya utk mengenal Robb nya, nama dan Sifat-Sifat Nya yg menunjukkan akan kebesaran dan keagungan Tuhan nya dan mengesakan peribadatan murni ditujukan kpda Allah Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman, " Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yg diperintahkan kpdku dan aku adalah orang yg pertama-tama menyerahkan diri (kpda Allah)". Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan
Mana yang kamu pilih apa yang kamu dengar dari omongan teman-temanmu yang katanya dari sumber terpercaya dan dari orangnya langsung atau apa yang kamu lihat dan rasakan tapi bisu? Tidak ada sepatah katapun yang terucap tapi kamu baca dari sorotan mata dan sikap saja?

Ikhlas

Semuanya tak lagi sama dalam hitungan jamnya aku berharap akan ada suatu keajaiban yang sesungguhnya memenangkan hati namun yang aku rasa malah sebaliknya kamu jahat atau aku yang salah? Kenapa semua tampak mempermainkan? Mengangkat aku jauh ke dalam anganku lalu kemudian menghempaskanku hingga semua terasa sakit kamu pernah tahu rasanya sakit? Semua rasa yang tak pernah seharusnya ada namun begitu kamu takkan tahu arti bahagia kamu tahu di setiap kesempatan aku masih terus berdoa jauh dalam diam suatu pembenaran dari atas semua pengharapan lalu ternyata, kamu yang aku percaya nyatanya sama saja mereka berkata daun yang jatuh saja tak membenci angin lalu apa patut aku membenci atas kamu? Tuhan. Jika memang atas semua ini jangan biarkan aku larut ikhlaskan aku untuk melihatnya pergi dan bantu aku temukan yang kucari Kini aku diam dalam doa mengikhlaskan semuanya berlalu Ku tutup telinga ku pejamkan mata dan aku melangkah pergi lalu aku melangkah pergi membiarkan

dalam tawa aku rindu

Airin "Kalau kalian tetap seperti ini. Selamanya akan seperti ini dan tidak ada habisnya" ucapan Arya seolah-olah terus terngiang-ngiang di telingaku. "Enggak pokoknya aku gak mau. Menurut aku apa yang aku pilih sudah tepat" tolakku dan aku berlalu. Sembari mencari orang yang sedang kami perbincangkan. "Apakah keputusanku sudah tepat? Apakah aku siap untuk sakit kesekian kalinya? Aku sudah tidak punya waktu lama sebelum akhirnya takdir memutuskan semua" ujarku dalam hati. Bimbang. Aku terus mencari siapa yang benar dan apa yang benar. Di satu sisi apalagi yang aku ragukan? Bukankah semua terlihat sudah benar? Dan semua yang aku ingin kan sudah terpenuhi. Tapi mash tetap saja ego terus membelengguku. " aku ingin dengar penjelasan dari mulutnya. Bukan orang lain" gumamku. Tiba-tiba yang aku cari muncul dihadapanku. Sebenarnya masih tersimpan rasa kesal pada orang yang aku kasihi itu, setiap melihatnya , rasa enggan untuk melihat timbul. Darip