Posts

Showing posts from 2010

#2010memories

Bicara tentang tahun 2010 yang bentar lagi usai (sebenarnya sih gak ngaruh sama gue toh sekarang sama besok ataupun kemaren ya sama aja cuma bedanya dari hari ke hari memang kita harus berubah!) yaa… gitu lah. Tahun 2010 ini, gue rasa nano-nano nya kerasa banget. Dimana keberuntungan, kurang beruntung, emosi, friendship, healthy, wealthy, reality (?) yaa…  apapun itu kayaknya saling beradu akhirnya masing-masing kerasa banget atmosfernya. Dimulai dari  bulan pertama  hari pertama gue still had holiday di Batam. Ya„ ngerasain gimana lelahnya temenin para ibu-ibu belanja sementara kita sebagai anaknya mengalah gak belanja apa-apa dan hanya nemenin aja! ya nemenin aja! Mana disini gue terkena penyakit sakit mata -_-“ Ya terus di minggu berikutnya gue masuk sekolah lagi, di semester ke 4 dan belajar lagi, kelas gue kedatangan murid baru nama Zella, dia dari TT dan minggu selanjutnya gue ditunjuk untuk ikut suatu event yang diadakan himaja UI dalam sebuah team alhasil cuma dapat peringkat 4

KUMPULAN CERPEN

Image
teman-teman saya ada info nih bagi yang berminat membeli buku kumpulan cerpen dengan judul "Be strong Indonesia" terutama edisi #6 nya harga 1 buku nya Rp 45.000  nanti hasil penjualannya akan disumbangkan untuk membantu korban bencana alam yang berminat silahkan bertanya langsung pada saya nanti saya akan memberikan alamat untuk mengordernya terima kasih atas partisipasinya ya :) FB : SHELVIA CHALISTA or TWITTER : chalzzta  Be Strong Indonesia #6 penulisnya : ‘Sepasang Sepatu Balet’, penulis: Eve (ivana) ‘Let Love Lead the Way, Penulis: susari nugraheni ‘Gara-gara Hobi Ngobrol’, Penulis: Deeyan Rachma ‘Cinta Ayah’, Penulis: GS_Putri ‘Merah Darahku’, Penulis: Putih Tulangku, Rina Shu ‘JOG-Jakarta’, Penulis: Vicki Zulfikar ‘Srikandhi’, penulis: Oekusi Arifin Siswanto ‘Penyulam Rasa’, Penulis: drivo Jansen ‘Lukisan Kekuatan Ishaya’, Penulis: Intan Kemala Sari ‘Az-Zahra’ , Penulis: Arif Riyanto ‘Hilang’,Penulis: chantie lee ‘Maria, Kita dan Mereka’, Penul

Bukan Dia Tapi Aku

by : Judika Berulang kali kau menyakiti Berulang kali kau khianati Sakit ini coba pahami Ku punya hati bukan tuk disakiti [*] Ku akui sungguh beratnya Meninggalkanmu yang dulu pernah ada Namun harus aku lakukan Karena ku tahu ini yang terbaik [**] Ku harus pergi meninggalkan kamu Yang telah hancurkan aku Sakitnya, sakitnya, oh sakitnya Back to [*][**] Cintaku lebih besar dari cinta nya Mestinya kau sadar itu Bukan dia, bukan dia, tapi aku Begitu burukkah ini Hingga ku harus mengalah Back to [**] (Cintaku)  cintaku (Lebih besar dari benciku)  lebih besar dari benciku Cukup aku yang rasakan (Jangan dia)  jangan dia (Jangan dia)  jangan dia cukup aku (Jangan dia jangan dia)  cukup aku (Jangan dia)

Happy Birthday my beloved Mommy :)

Kemaren gue gak sempet nge blog (hualaaahhh capek gue maan) jadi lah hari ini gue buat jeng...jeng.... Happy birthday Mommy, semoga mama selalu diberkahi Allah swt. I love you Mom Pagi-pagi minggu berjalan seperti biasa, yaaa.... dikeluarga gue memang ultah bukan hal yang terlalu istimewa, jadi gak yang pake kue segala macam gak. jadilah pagi minggu ini jogging berlima (papa, mama, Selvi, Puput dan Rehan). Track jogging nya juga deket-deket rumah gak jauh-jauh. Pulang jogging aku mengucapkan HAPPY BIRTHDAY MA dengan nada agak ngenyek (?) , setelah itu Puput yang ngucapin dan selesai. Abis tu  dengan mengendarai motor (Selvi sama Puput) dan motor satunya lagi (Papa, Mama dan Rehan) sarapan di gubernuran dan abis itu pulang.  Hari Minggu kemaren mama sengaja gak masak (Mama bilang Hari tersantai) yasudahlah tugas rumah kami berempat yang ngerjain. Sekitar jam setengah sembilan aku janji sama mama mau temenin belanja beli kado (nah ini dia anehnya, berhubung aku gak bisa beli kado yan

Sia - Sia

Jauh sebelum ini aku menyia nyiakan apa yang sepantasnya aku sia-siakan Aku pun menyia-nyiakan yang tak patut ku sia-siakan Aku tak menyia-nyiakan apa yang sepantasnya aku sia-siakan aku merasa terhenyak dan kini aku tak kan lagi mengulang untuk ke seribu kali nya menyia-nyiakan apa yang tak pantas untuk disia-siakan tak menyia-nyiakan apa yang pantas untuk di sia-siakan Welcome to my new life, new adventure my past will be my own histories and they will be my teacher for future ever after

YOU MUST WATCH IT!

Click Here Ini KMB yang sudah dipublikasikan. yang berminat silahkan menonton

New Name New Atmosphere

jeng jing booo.... Akhirnya setelah kurang lebih dua tahun  nama "Das ISt Ci cOmmunity" Kami Sandang akhirnya pada tanggal 1 Desember 2010 hari Rabu pada Jam pelajaran Fisika (jam 1-2) resmi diganti menjadi "Diversity In Special class Could be One" dengan sebelumnya diusulkan beberapa ide : 1. Dexterity Integrity Sagacious Could be One = Ketangkasan berintegritas Cerdas menjadi satu (ide Hafiz) 2. Dweller Idealism Sanguine Ci Outstanding = Penduduk, Idealisme, Penuh Harapan dan periang, CI, luar biasa (ide Selvi) 3. Das ISt Ci cOmmunity = Inilah Komunitas CI (Ide Ucii) 4. Diversity In Special Class Okay = Keanekaragaman di kelas Spesial (Ide Emil) keempat ide di atas masih belum lengkap. Terus gua melihat lekat-lekat ke papan yang berisikan keempat nama itu terus gue bilang ke Emil sama Hafiz yang kebetulan gak jauh dari gue: Gimana kalau "Diversity In Special class Could be One" jeng-jeng.... mereka setuju dan menghapus kata-kata Okay di point ke

Reminder

Hanya sebagai reminder bukan bermaksud apa-apa  Final 2 semi final opening penyisihan 3 wisata 1 audiensi 1

Nine days part 18 : Last Journey

Terdengar dari kejauhan suara band Indonesia, semacam UNGU, The Changcuters, atau penyanyi Indonesia lainnya yang kebetulan gue lupa namanya. Sekitar nyaris pukul enam akhirnya bis berangkat. Petualangan akan segera berakhir dan kami akan dihadapkan dengan realita anak sekolah. Ternyata kami berhenti untuk sholat Maghrib dan jama’ qasar Isya tak jauh dari Marina Beach. Disini selain sholat, kami juga makan malam. Oya, pas lagi mengambil wudhu tak sengaja kami melihat tulisan berlafaskan Allah di dekat bulan. Pada saat pengambilan air wudhu yang kebetulan mengantri ini, Lusi dikesalkan dengan titipan tas yang tidak bertanggung jawab. Pokoknya dari menunggu orang-orang kembali ke bis sampai sebelum sholat, kami yang cewek-cewek (DISCO) sedikit beremosi. Tapi untunglah cepat mereda. Oya,n Ada satu objek yang sepanjang perjalanan menjadi topic pembicaraan kami sekelas dan itu rahasia, sebut saja Hopefully dan tak perlu dibicarakan karena memang kami suka membuat cerita yang agak nyentrik (

Nine days part 17

Image
Yaa… inilah petualangan hari terakhir kami sebelum kembali ke jambi, tepatnya hari Sabtu. Pagi-pagi aku bangun dan shalat subuh, setelah itu aku hidupkan tv, dan ternyata aku tertidur lagi. Tiba-tiba saja telepon kamar berdering dan ternyata yang menelpon itu adalah Arum. Dia bilang , jam tujuh sudah harus keluar kamar karena kamar sudah diboking dengan orang lain. Waaw… kaget! Langsung saja seisi kamar pada berebut mandi. Selagi menunggu yang mandi kami berberes dan memesan sarapan pagi. Benar-benar mendadak “heeelah… giliran dapat kamar yang bagus cem ko, pagi-paginya malah kayak gini, ngapo dak di Jakarta be yang lamonyo?” ucap Ucy Yaa.. mungkin karena terbiasa ligat, jadinya dalam waktu sekejap gak sampe sejam lebih kami sudah siap dan mengeluarkan koper dari kamar. Sedikit kesal lho ketika tau di kamar ketua malah belum siap. Yaudah kami menyeret koper masing-masing ke lantai bawah dan duduk di sofa yang ada di lobi. Sambil menunggu yang lainnya, naluri untuk berfoto ria muncul. Y

Nine days part 16

Image
Keesokkan harinya, kami mulai berkemas-kemas. Masih ada juga yang pinjam hairdryer nya Diba, setrika gue, numpang nge charge. Okay. Dengan kilat aku bisa cepat selesai berkemas. Kalau tidak salah sudah dari malam aku mengemasi barang-barangku. Jadinya dengan mudah aku berkemas. Aku membeli nasi berdua Eka untuk bocah-bocah yang sekamar denganku. Aku tidak menyangka bahwa hal ini menyinggung perasaan teman-teman sekelasku yang berada di kamar yang berbeda denganku karena katanya kami kurang kompak. Aku sedikit merasa bersalah dan pada akhirnya aku minta maaf dengan mereka di bus. Gak mau kehilangan mereka :’). Akhirnya kami berangkat menuju Jakarta. Goodbye Bandung. Welcome to Jakarta. Tujuan pertama di Jakarta adalah kampus UI yang berada di Salemba. Yuhuuu…. I really love this campus. Hope I could get in there. Yah, disambut dengan begitu ramah oleh senior. Dengan ramah mereka menjelaskan ini itu. Kami Tanya jawab selama berkeliling dsb dan akhirnya kami duduk di ruang audit. Ya penje

Nine days part 15

Sekitar pukul lima subuh kami telah bangun, itupun karena alarm hp Diba yang sudah berkoar-koar. Masih males-malesan. Malam ini tidur nyenyak sekali. Udara yang sejuk jadi tidak perlu mesin pendingin seperti AC. Huaaahhh… dingin banget, mau mandi airnya sedingin es, beneran deh. Akhirnya main nyuruh-nyuruh deh mandinya. “Kaa.. duluan lah mandinya, sel mandi lah…. “ dsb. Setelah sarapan, kalo nggak salah sarapan di warung deket hotel. Agak masuk lorong gitu. Disitu ada jualan buat sarapan pagi, kayak lontong, nasi kuning, nasi gemuk dsb. Awalnya kami gak kebagian tempat. Yaahh… makan dilantai deh, kayak gembel sumpah. Terus mana kehabisan menu lagi. Akhirnya memesan apa adanya. habis itu berangkat. Well journey kita hari ini ke….. yak ke ITB (lagi). Kalo kemaren gak sempat keliling ITB dan sekarang waktunya. Kebetulan ada kakak alumni yang bakal memandu. Selama keliling aku, Zella dan Marina juga Tyo sibuk dengan yang ‘bening-bening’. “Yang itu cakep, yang baju ijo itu” kata Zella, “yan

Nine days part 14

Setengah sadar setengah tidak aku melihat beberapa berganti pakaian dan awalnya aku ikutan, dan ternyata mereka bukan untuk berganti pakaian tapi untuk mengantri untuk naik kereta. Halaahh,…. Rasanya gondes. Aku tidak jadi berganti pakaian dan berlari menuju tempat menunggu bis itu. Tanpa sadar lagi, aku membawa tas ranselku yang super gede itu. Aku ngapain sih? Hahahahah. Aku naik kereta dan memangku tas itu, kebagian duduk paling depan lagi. Setelah itu turun dan segera ke toilet dengan menyeret Zella untuk menemaniku. Tadi di bus aku sempat memakai jeans dan ternyata tidak jadi terpakai jadinya setengah-setengah, kaki jeansnya nongol-nongol dari bawah rok, makanya aku ke toilet buat ngelepasin jeans. Aku dan Zella segera bergabung dengan yang lainnya, ehh ternyata… mereka udah duluan berfoto ria. Ketinggalan deh. Hehe. Setelah puas merasakan segarnya udara dan aroma khas belerang ditambah bau kotoran kuda, aku, Marina, Diba, Melvi, dan siapa lagi itu pergi ke mushala untuk shalat as

Nine days part 13

Tok…tok…tok…. Ternyata yang mengetok pintu itu adalah bu Umi beliau berkata “nak, mau bubur ayam?” dan kami mengiyakan lalu membayarnya. Setelah itu bu Umi pergi. Tak berapa lama kemudian, rombongan dari kamar Uci datang berkunjung, ternyata mereka sudah pada mandi dan rombongan di kamarku baru beberapa orang, selain mandi dan shalat kami juga menyeterika baju seragam dan tiba-tiba ada yang mengetuk pintu “numpang nge charge ya” kata Nining. Lalu keluar. And so on, terlalu banyak kegiatan biasa yang tidak harus diceritakan. Next. Sudah siap untuk ke ITB, dan ternyata, keberangkatan sedikit ditunda karena kepagian. Gak lucu banget. Sudah duduk lama di bus, nggak taunya berangkat setengah jam lagi. Akhirnya aku dan Fika turun membeli beberapa botol air mineral. Karena persediaan menipis. Di kamarku saja, sudah sangat menipis. Sudah! tidak penting. Lanjut, akhirnya perjalanan dilanjutkan, menuju ITB. Aku mengsms sepupuku Irfan, untuk memberitahukan dia kalo aku di ITB dan meminta berkas-b

Nine days part 12

Dalam perjalanan kalo gak salah, anak-anak mulai pada cerita tentang hantu, makhluk halus dan semacamnya. Jadilah mereka pada ngumpul di satu tempat. Tyo dan fiqih antusias banget dengerin cerita Arum. Karena jarak aku dan Zella lumayan jauh dari sumber cerita, akhirnya kami meminta Tyo untuk cerita ulang. Haha. Disela-sela cerita anak-anak pada teriak-teriak. Aku jadi khawatir kalo-kalo supir terganggu dengan teriakan itu. Tumben-tumbenan si Melvi jalan ke area belakang, area paling heboh, paling jorok, paling gokil paling gila dan paling-paling deh. Di belakang Melvi malah duduk di lantai (jangan-jangan Melvi sudah ketular virus warga belakang(?)). Disitu malah pakai sarung kayak orang ngeronda. Haha. Tiba-tiba Radit nyeletuk “etek-etek” spontan semuanya pada ngakak yang duduk di belakang. Si Emil ketawanya paling gede (seneng banget liat orang diledekin). Setelah itu Radit juga ngatain aku etek-etek. Dan sebutan itu sampe sekarang masih tersebut oleh Hafiz si mamang dan fiqih si ana