Posts

Showing posts from November, 2010

Reminder

Hanya sebagai reminder bukan bermaksud apa-apa  Final 2 semi final opening penyisihan 3 wisata 1 audiensi 1

Nine days part 18 : Last Journey

Terdengar dari kejauhan suara band Indonesia, semacam UNGU, The Changcuters, atau penyanyi Indonesia lainnya yang kebetulan gue lupa namanya. Sekitar nyaris pukul enam akhirnya bis berangkat. Petualangan akan segera berakhir dan kami akan dihadapkan dengan realita anak sekolah. Ternyata kami berhenti untuk sholat Maghrib dan jama’ qasar Isya tak jauh dari Marina Beach. Disini selain sholat, kami juga makan malam. Oya, pas lagi mengambil wudhu tak sengaja kami melihat tulisan berlafaskan Allah di dekat bulan. Pada saat pengambilan air wudhu yang kebetulan mengantri ini, Lusi dikesalkan dengan titipan tas yang tidak bertanggung jawab. Pokoknya dari menunggu orang-orang kembali ke bis sampai sebelum sholat, kami yang cewek-cewek (DISCO) sedikit beremosi. Tapi untunglah cepat mereda. Oya,n Ada satu objek yang sepanjang perjalanan menjadi topic pembicaraan kami sekelas dan itu rahasia, sebut saja Hopefully dan tak perlu dibicarakan karena memang kami suka membuat cerita yang agak nyentrik (

Nine days part 17

Image
Yaa… inilah petualangan hari terakhir kami sebelum kembali ke jambi, tepatnya hari Sabtu. Pagi-pagi aku bangun dan shalat subuh, setelah itu aku hidupkan tv, dan ternyata aku tertidur lagi. Tiba-tiba saja telepon kamar berdering dan ternyata yang menelpon itu adalah Arum. Dia bilang , jam tujuh sudah harus keluar kamar karena kamar sudah diboking dengan orang lain. Waaw… kaget! Langsung saja seisi kamar pada berebut mandi. Selagi menunggu yang mandi kami berberes dan memesan sarapan pagi. Benar-benar mendadak “heeelah… giliran dapat kamar yang bagus cem ko, pagi-paginya malah kayak gini, ngapo dak di Jakarta be yang lamonyo?” ucap Ucy Yaa.. mungkin karena terbiasa ligat, jadinya dalam waktu sekejap gak sampe sejam lebih kami sudah siap dan mengeluarkan koper dari kamar. Sedikit kesal lho ketika tau di kamar ketua malah belum siap. Yaudah kami menyeret koper masing-masing ke lantai bawah dan duduk di sofa yang ada di lobi. Sambil menunggu yang lainnya, naluri untuk berfoto ria muncul. Y

Nine days part 16

Image
Keesokkan harinya, kami mulai berkemas-kemas. Masih ada juga yang pinjam hairdryer nya Diba, setrika gue, numpang nge charge. Okay. Dengan kilat aku bisa cepat selesai berkemas. Kalau tidak salah sudah dari malam aku mengemasi barang-barangku. Jadinya dengan mudah aku berkemas. Aku membeli nasi berdua Eka untuk bocah-bocah yang sekamar denganku. Aku tidak menyangka bahwa hal ini menyinggung perasaan teman-teman sekelasku yang berada di kamar yang berbeda denganku karena katanya kami kurang kompak. Aku sedikit merasa bersalah dan pada akhirnya aku minta maaf dengan mereka di bus. Gak mau kehilangan mereka :’). Akhirnya kami berangkat menuju Jakarta. Goodbye Bandung. Welcome to Jakarta. Tujuan pertama di Jakarta adalah kampus UI yang berada di Salemba. Yuhuuu…. I really love this campus. Hope I could get in there. Yah, disambut dengan begitu ramah oleh senior. Dengan ramah mereka menjelaskan ini itu. Kami Tanya jawab selama berkeliling dsb dan akhirnya kami duduk di ruang audit. Ya penje

Nine days part 15

Sekitar pukul lima subuh kami telah bangun, itupun karena alarm hp Diba yang sudah berkoar-koar. Masih males-malesan. Malam ini tidur nyenyak sekali. Udara yang sejuk jadi tidak perlu mesin pendingin seperti AC. Huaaahhh… dingin banget, mau mandi airnya sedingin es, beneran deh. Akhirnya main nyuruh-nyuruh deh mandinya. “Kaa.. duluan lah mandinya, sel mandi lah…. “ dsb. Setelah sarapan, kalo nggak salah sarapan di warung deket hotel. Agak masuk lorong gitu. Disitu ada jualan buat sarapan pagi, kayak lontong, nasi kuning, nasi gemuk dsb. Awalnya kami gak kebagian tempat. Yaahh… makan dilantai deh, kayak gembel sumpah. Terus mana kehabisan menu lagi. Akhirnya memesan apa adanya. habis itu berangkat. Well journey kita hari ini ke….. yak ke ITB (lagi). Kalo kemaren gak sempat keliling ITB dan sekarang waktunya. Kebetulan ada kakak alumni yang bakal memandu. Selama keliling aku, Zella dan Marina juga Tyo sibuk dengan yang ‘bening-bening’. “Yang itu cakep, yang baju ijo itu” kata Zella, “yan

Nine days part 14

Setengah sadar setengah tidak aku melihat beberapa berganti pakaian dan awalnya aku ikutan, dan ternyata mereka bukan untuk berganti pakaian tapi untuk mengantri untuk naik kereta. Halaahh,…. Rasanya gondes. Aku tidak jadi berganti pakaian dan berlari menuju tempat menunggu bis itu. Tanpa sadar lagi, aku membawa tas ranselku yang super gede itu. Aku ngapain sih? Hahahahah. Aku naik kereta dan memangku tas itu, kebagian duduk paling depan lagi. Setelah itu turun dan segera ke toilet dengan menyeret Zella untuk menemaniku. Tadi di bus aku sempat memakai jeans dan ternyata tidak jadi terpakai jadinya setengah-setengah, kaki jeansnya nongol-nongol dari bawah rok, makanya aku ke toilet buat ngelepasin jeans. Aku dan Zella segera bergabung dengan yang lainnya, ehh ternyata… mereka udah duluan berfoto ria. Ketinggalan deh. Hehe. Setelah puas merasakan segarnya udara dan aroma khas belerang ditambah bau kotoran kuda, aku, Marina, Diba, Melvi, dan siapa lagi itu pergi ke mushala untuk shalat as

Nine days part 13

Tok…tok…tok…. Ternyata yang mengetok pintu itu adalah bu Umi beliau berkata “nak, mau bubur ayam?” dan kami mengiyakan lalu membayarnya. Setelah itu bu Umi pergi. Tak berapa lama kemudian, rombongan dari kamar Uci datang berkunjung, ternyata mereka sudah pada mandi dan rombongan di kamarku baru beberapa orang, selain mandi dan shalat kami juga menyeterika baju seragam dan tiba-tiba ada yang mengetuk pintu “numpang nge charge ya” kata Nining. Lalu keluar. And so on, terlalu banyak kegiatan biasa yang tidak harus diceritakan. Next. Sudah siap untuk ke ITB, dan ternyata, keberangkatan sedikit ditunda karena kepagian. Gak lucu banget. Sudah duduk lama di bus, nggak taunya berangkat setengah jam lagi. Akhirnya aku dan Fika turun membeli beberapa botol air mineral. Karena persediaan menipis. Di kamarku saja, sudah sangat menipis. Sudah! tidak penting. Lanjut, akhirnya perjalanan dilanjutkan, menuju ITB. Aku mengsms sepupuku Irfan, untuk memberitahukan dia kalo aku di ITB dan meminta berkas-b

Nine days part 12

Dalam perjalanan kalo gak salah, anak-anak mulai pada cerita tentang hantu, makhluk halus dan semacamnya. Jadilah mereka pada ngumpul di satu tempat. Tyo dan fiqih antusias banget dengerin cerita Arum. Karena jarak aku dan Zella lumayan jauh dari sumber cerita, akhirnya kami meminta Tyo untuk cerita ulang. Haha. Disela-sela cerita anak-anak pada teriak-teriak. Aku jadi khawatir kalo-kalo supir terganggu dengan teriakan itu. Tumben-tumbenan si Melvi jalan ke area belakang, area paling heboh, paling jorok, paling gokil paling gila dan paling-paling deh. Di belakang Melvi malah duduk di lantai (jangan-jangan Melvi sudah ketular virus warga belakang(?)). Disitu malah pakai sarung kayak orang ngeronda. Haha. Tiba-tiba Radit nyeletuk “etek-etek” spontan semuanya pada ngakak yang duduk di belakang. Si Emil ketawanya paling gede (seneng banget liat orang diledekin). Setelah itu Radit juga ngatain aku etek-etek. Dan sebutan itu sampe sekarang masih tersebut oleh Hafiz si mamang dan fiqih si ana

Nine days part 11

Aku kira, setelah berkumpul, kabar baik akan datang, yaitu berangkat ke Bandung, tapi apa, supir bilang “gak bisa ke Bandung, nanti mau nginap dimana? Soalnya kita janji check in subuh-subuh” jadinya kami melonglo sebentar di bawah pohon. Aku melihat foto bersama saat berada di Borobudur, dan tidak ada aku. Aku dan yang tidak ikutan agak mupeng. Oke nggak penting, setelah ditanya ke tour guide tempat buat ngadem dimana dia menjawab di sekitar gallery, perpus apa museum, ntah lupa dan yang jelas katanya gratis dan kami menuju kesana. Ketemulah tempat dengan label seperti yang dijelaskan tourguide. Untunglah di depan gedung ada penjual minuman dan makanan. Langsung saja kami membeli. Emang kalau udah terbiasa itu, budaya dan bahasa susah dilepas, ada yang bilang gini “mbak, arthess nya satu” mbaknya bingung, setelah temannya nyikut baru diralat “mbak, air mineralnya satu” dan bodohnya, mbak itu masih juga bingung, dan diralat lagi “itu mbak, aqua nya satu” barulah mbaknya ngerti. Terus a

Nine days part 10

Besok paginya, subuh-subuh kami bangun, dan bersiap-siap karena kami akan check out. Uci, Marina, Mia dan Diba menuju kamarnya lagi. Sementara kami si pemilik kamar H berduyun-duyun ke kamar K hendak mandi. “mano nih yang nak bulan madu tuh? Sampe pagi dak datang jugo kan?” kata Zella. Walaupun begitu tetap saja kami memakai kamar mandi K. tapi untuk kali ini kami ekstra waspada. Katanya wc nya gampang diintip orang. Wajar saja, kamar mandi mempunyai ventilasi yang terbuka lebar ditambah lagi diletakkan kursi di bawahnya, aku jadi teringat waktu minta kamar di lantai tiga yang isinya rata-rata cowok semua, tiba-tiba Hafiz naik ke atas kursi yang berada tepat di bawah ventilasi kamar mandi, aku langsung buru-buru membatalkan permintaan waktu itu. Jadinya, kami meminta salah satu dari kami untuk bergiliran menjaga ventilasi wc. Jadilah ada yang nongkrong di balkon sampai yang di dalam kamar mandi selesai mandi. Setelah semua selesai, Putri dan Eka memutuskan untuk meminjam sepeda wisma u

Nine days part 9

Di bus, mulai deh pada pamer barang belanjaan sekaligus harganya. Siapa yang termurah, ada rasa bangga. Hahahaha. Dan ternyata ada yang salah beli, kayak Fitri, mau beli topi kayak Nadya beli malah terbeli topi kayak mami Fiqih pakai, ada yang bilang “Le’, kasih aja ke Fiqih, buat maminya” well semua ketawa. Terus ada si Faiz, yang beli Fedora, kelewat mahal, dua kali lipat dari Fedora yang dibeli Ezar. Ada yang katanya beli sate serasa beli sate anjing. Dagingnya rasanya lain (?) Sesampainya di penginapan, hujan deras, semua pada kecewa. Rencana tinggal rencana. Akhirnya malam itu dihabiskan di wisma dan rencananya hunting makanan pada akhirnya pesan KFC delivery juga. Sembari menunggu pesanan datang, semuanya pada ngumpul di kamar H, nonton Take Cellebrity Out. Haduuhh. Mana heboh, apalagi waktu Mia lihat artis idolanya dapat cewek yang menurut dia ‘nggak banget’ dan menggosip ria. Mulai dari wismanya katanya horror, soalnya udah banyak yang ngalamin hal aneh sampe apapun deh. Terus,

Nine days part 8

Jam Sembilan kurang semperempat sudah tiba di lingkungan kedokteran UGM, dan kami turun. Pak Munir berjalan menuju pos Satpam, eh ternyata, bukan disitu ruang pertemuannya. Homina.homina.homina. akhirnya bus menuju gedung graha. Luas syalalala dan kami turun, waktu menunjukkan pukul Sembilan lewat dikit. Eh, sempat-sempatnya berfoto. Hahahaha. Setelah mutar-mutar ketemu sama ibu-ibu UGM nya, bilang, “kalian kenapa telat?” agak ketus gitu. Padahal kan bukan telat, udah kurang dari yang dijadwalkan, dasar salah info aja, jadinya rada telat datang kemari. Ternyata, gedung yang diresmikan tanggal 1 mei 1993 itu (wkwkwkwk), bukan gedung yang kami tuju, yang benar, adalah gedung yang kami datangi sebelumnya. Sumpah, aku kesal! Capek kesini, sepatuku malah kayak menggigit jari-jariku. Zella juga lagi nggak enak badan. Agak sakit pinggang katanya (sama Zel), malah muter-muter gak jelas. Akhirnya balik lagi ke tempat awal. Barulah masuk ke ruang pertemuan yang sebenarnya. Bagus dalemnya. Mahasi

Nine days part 7

Next, waktu baru menunjukkan pukul lima pagi. Akhirnya kami tiba di Provinsi DIY Yogyakarta, tepatnya Purworejo. Di sebuah Masjid dekat lapangan (?). Kami Shalat dan cuci muka, gosok gigi, sekalian BAB, yang nahan dari Banten, hhee. Ternyata, ada juga yang mandi. Ya ampun, kalo tau sempat gini, aku juga mau mandi. Bayangkan udah hampir tiga hari gak mandi-mandi. Mana Emil pamer “udah wangi, udah segerrr”. Jadi kepengen rasanya. Terus kami melanjutkan perjalanan, katanya ke penginapan dulu. Ohh, thanks God, akhirnya bisa meluruskan pinggang dulu dan mandi (?) gumamku. Tapi, ternyata diralat, “berhubung penginapan dan UGM jauh, jadinya, kita mandi di rest area dan langsung ke UGM, ambil koper masing-masing” kata pak Wanto. Oke, sekali lagi merasa gondok, sudah membayangkan enaknya istirahat, dan ternyata diluluh lantakkan. Dan sekali lagi ada yang berkomentar “enak dong ya yang udah mandi, tinggal ganti seragam aja”. Dan sempat berebut kantong kresek buat naruh kain kotor. Tibalah di res