Nine days part 15
Sekitar pukul lima subuh kami telah bangun, itupun karena alarm hp Diba yang sudah berkoar-koar. Masih males-malesan. Malam ini tidur nyenyak sekali. Udara yang sejuk jadi tidak perlu mesin pendingin seperti AC. Huaaahhh… dingin banget, mau mandi airnya sedingin es, beneran deh. Akhirnya main nyuruh-nyuruh deh mandinya. “Kaa.. duluan lah mandinya, sel mandi lah…. “ dsb. Setelah sarapan, kalo nggak salah sarapan di warung deket hotel. Agak masuk lorong gitu. Disitu ada jualan buat sarapan pagi, kayak lontong, nasi kuning, nasi gemuk dsb. Awalnya kami gak kebagian tempat. Yaahh… makan dilantai deh, kayak gembel sumpah. Terus mana kehabisan menu lagi. Akhirnya memesan apa adanya. habis itu berangkat. Well journey kita hari ini ke….. yak ke ITB (lagi). Kalo kemaren gak sempat keliling ITB dan sekarang waktunya. Kebetulan ada kakak alumni yang bakal memandu.
Selama keliling aku, Zella dan Marina juga Tyo sibuk dengan yang ‘bening-bening’. “Yang itu cakep, yang baju ijo itu” kata Zella, “yang itu juga cakep” kataku. “yang itu juga woy” kata Marina. “kakak yang itu cantik” kata Tyo. -_- hahaha. Ya gitu deh sampe kita di sebuah toko namanya TOKEMA. Itu toko buat yang mau beli souvenir ITB. Mulai dari jaket, kaos, pin, gantungan kunci dsb. Oke aku memilih membeli jaket dan stiker lalu aku membayar. Sebelumnya, jaket yang aku pilih adalah hasil jaket rebutan antara aku, Maun dan Tyo. Pada akhirnya aku yang mendapatkannya :D
Setelah puas, akhirnya kami ke bis dan melanjutkan perjalanan. Wisata belanja. Ya, kami pergi belanja ke cibaduyut. Well selama perjalanan aku tertidur dan apa? Aku dipoto sama temenku saat tidur, jahaaaat!! Disini aku belanja baju yang ada tulisan Bandung sama paris van java nya dan tempe goreng, dodol buat oleh-oleh. Yaa setelah gak ada lagi yang mau dibeli, aku sholat bersama classmate ku yang cewek, dan hunting makanan karena lapar. Yaudah aku, Lusi dan Marina memutuskan beli batagor yang ada di depan komplek toko. Agak menyesal setelah memakannya. -_-‘
Setelah ke Cibaduyut, kami meneruskan perjalanan ke Cihampelas. Yaaa apalagi kalo gak hunting baju. Disini aku malah terpencar dan ujung-ujungnya belanja sendirian. Pertama kami menuju ciwalk. Gak taunya harga di ciwalk tingkat dewa mahalnya. Jadi pergi ke emperan gitu. Nah keluar ciwalk aku bareng Putri dan Eka. Mereka beli baju dan terus aja muat. ENVY -_-“. Sementara aku yang dari tadi muter-muter Cuma mau nyari baju buat adik gak ketemu-ketemu.
Dan akhirnya kami kembali ke bus setelah nunggu lama banget. Udah ada yang emosi gara-gara pada lama ke bus. Padahal janji jam sekian eh malah ngaret lama pula dan rencana awal adalah ke taman bunga. Karena yang cowok pada protes, akhirnya ke taman stroberi gitu. Nah-nah…. Makin gondes. Gak tau nya mahal pula biaya masuk ke sana. Akhirnya pulang. Huyeah.. padahal niatnya pengen ke pasar baru, tapi gak jadi karena hampir malem. Yaudah deh, ada yang rencana ke pasar baru nya malem aja dan aku berencana akan ikut.
Setelah bersih, alias setelah mandi, kami siap-siap hendak ambil laundry terus cari makan. Yang semula mau ikut ke pasar baru aku urungkan niat karena yang pergi nyatanya cowok semua. Hmmm…. Kalau tidak salah, pada malam itu hujan turun. Kami mencari payung ke nenek penjaga hotel. Nenek tu bilang, payungnya udah ada yang pinjem, jadi tinggal yang ini. Taukah yang ini itu payung macam apa? Payung super gede. Payung buat duduk-duk di pantai itu lhoo… kalau lagi bejemur. Ya ampun kalo di bentangi bisa muat lima orang sekaligus.
Untunglah hujan mulai reda. Aku dan teman sekelasku yang cewek berangkat ambil cucian dan makan. Ternyata kami makannya misah. Aku, Mia dan Zella makan nasi uduk sedangkan yang lainnya makan sate, dan sebagainya yang dijual mamang gerobak berbeda arah dengan tempat aku makan. Ternyata di tempat aku memesan makanan, ada bu Umi, pak Wanto dan pak Munir. Jadinya kami merasa salting.
Setelah selesai makan kami balik ke hotel dan gak taunya hujan lebat. Akhirnya payung super itu kepake juga. Ckkk. Tibalah kami di hotel (?) dan segera ke kamar. Oya, di kamar ini, aku, Mia, Eka, Zella dan Toyib saling curhat gitu. Menceritakan masa lalu dan cerita yang gak penting. Istilahnya malam pengakuan. :) Oyaa, tadi pagi apa siang itu Emil cerita. Jadinya gini. Malam kemaren itu, ternyata dia disuruh pak Wanto nemenin bapak tu tidur. Dikarenakan pak Munir pulang ke rumah nya untuk sehari dan taukah kalian apa yang ditemukan keduanya? Seonggok piiiiip bekas pakai yang bertebaran di sekitar laci. Homina-homina-homina. Semakin horror saja hotel ini.
Setelah puas curcol, ketawa gede-gede, dan shalat, akhirnya kami tidur. Disuruh tidur cepet sih, katanya besok mau ke Jakartanya subuh-subuh.
Comments
Post a Comment