Kunjungan ke JHS aku kemaren bareng Melvi... hmm.... meninggalkan banyak pesan.
Oh ya... pertama-tama... sedikit kecewa ih si Rangga gak jadi dateng... huoouooo padahal seru kan ya Mel ngerusuh bareng (?)

Jadi... ketika aku kembali menginjakkan kaki ke area JHS, memang sudah jauh berbeda.
JHS semasa aku dulu bukan lagi gedung yang menemaniku selama tiga tahun. Semua berubah setelah aku dinyatakan lulus dan melanjutkan studi ke SHS. ya... nggak apa-apa, berarti angkatan kami punya nilai positif, karena semuanya berubah tepat saat kami diumumkan lulus :')

Semua nya memang sudah berubah. Dari gerbang depan, dimana dulu aku sering berkejaran dengan waktu. Di mulai dari gerbang itu hingga menuju depan kelas aku berlari. *biasa kebiasaan telat.  Wkk. Gerbang itu bukan gerbang yang dulu. Pelataran parkir, taman depan, kantin, semua berubah. Ketika memasuki gerbang kedua, aku semakin merasakan hal yang berbeda.. karena memang semuanya telah diubah. Hanya tinggal beberapa gedung saja yang masih tersisa, dan katanya akan segera diruntuhkan dan dibuat gedung baru. Bahkan, gedung yang dulu menjadi tempat aku belajar, bercanda, bermain, tertawa, sedih, senang, sudah tidak ada lagi.

Aku jadi teringat kata guru sejarahku "setahu saya dulu ada yang mengubur surat kaleng di belakang kelas kamu, sekarang pasti surat kaleng itu sudah tidak tahu dimana dikubur" Aku hanya tertawa. Iya.. dulu kalau tidak salah memang ada yang mengubur surat di belakang kelas. Kalau tidak salah ingat itu surat isinya kapan kami akan bertemu lagi. haha.

Lapangan basket yang makin luas. Dulu aku ingat, keliling lapangan basket yang seukuran saat aku JHS dulu sudah membuat aku mengas mengos, dan sekarang ... :')

Lupakan soal fisik JHS ku yang sudah berubah total, hanya saja kantin nya masih tetap lah seperti dulu tidak berubah sama sekali.--" dan yang paling ditunggu adalah sate nya. aha. Penjualnya yang berada paling dekat dengan kelasku dulu. Aku ingat, setiap istirahat tiba, tanpa pasang sepatu (karena memang setiap masuk ke kelas sepatu harus dibuka) , kami berlarian menuju si uda dan uni penjual sate. Jualannya memang selalu rame dan kalau telat, bisa-bisa kehabisan dan saat dapat sepiring sate, kami kembali ke kelas, menyantapnya bersama-sama di kelas. That's nice memory.

Oh ya... kita lupakan masalah fisik. Hangatnya kekeluargaan JHS ku ini (ceile) masih bisa dirasakan sampai sekarang (sedikit berbeda dengan SHSku :( ). Saat bertemu guru-guru yang pernah mengajar kami dulu beliau masih ingat dengan kami dan menyambut dengan hangat. I swear. 

Dari perjalanan ini aku mendapat beberapa pesan, Selvi :
1. Jadilah dokter yang berilmu. Rajin membaca dan jangan lupa berdoa. Karena tanpa salah satunya, you are nothing
2. Dimanapun kamu berada, tetap harumkan almamatermu. Terutama JHS mu ini :')
3. Perkuat Bahasa Inggrismu, kalau bisa luangkan waktumu untuk terus asah kemampuan bahasa inggrismu, karena nanti suatu saat, mudah-mudahan kamu bisa melanjutkan studimu ke luar
4. Tetaplah rendah hati. Nanti kamu yang akan mengobati kami-kami (guru) ini
5. Yang berlian tetaplah berlian dimanapun ia berada. jadi... jika dulunya kamu dikenal terbaik, tetaplah menjadi yang terbaik
dan masih banyak lagi pesan yang aku terima.
Hahaha. Amiin ya Allah.Semoga harapan dan pesan yang diperuntukkan ke kami bisa terkabul dan kami laksanakan se maksimalnya. :)

I LOVE MY JHS :)

Comments

Popular posts from this blog

Review Wahana Internsip Dokter

Chapter 10 : Koass Stase Obgyn

koass Stase IKK-IKM : Ikaka Ikaem