Aku dan Menulis

Menulis?
Sudah menjadi bagian hidupku beberapa tahun belakangan ini. Menulis sebuah karangan adalah suatu kebahagiaan bagi aku sejak aku duduk di kelas tiga SD. Ya.. Semenjak aku sudah merasa sangat-sangat mahir dalam menuliskan abjad dengan benar. Karena jujur saja, saat duduk di bangku kelas satu SD, hampir setiap hari aku menangis saat latihan menulis. Aku merasa huruf besar, kecil sangat susah bagiku dulu. Maklum, ketika di taman kanak-kanak, tidak sama sekali aku diperkenalkan pada dunia huruf. Yang aku tahu hanya warna, karya dan cipta. Itu sebab nya, Menggambarkan sesuatu juga menjadi bagian hidupku semenjak kecil meskipun aku akui karyaku masih jauuuh dari kata bagus. Hanya saja ya itu, aku suka mencoret-coret kertas, menuangkan imajinasi ku dalam bentuk tulisan atau gambar meskipun tidak jelas.

Menulis sebuah karangan. Aku sangat suka menulis karangan berupa cerita rakyat semasa aku duduk di bangku sekolah dasar. Rasanya apa yang aku pernah baca, pernah tonton, dengan begitu mudah aku menuangkannya kembali dengan bahasaku sendiri. Aku juga senang, karena nilai mengarangku selalu diberi nilai bagus. Menambah cintaku pada dunia mengarang. Menulis tentang pengalaman masa liburan. Adalah menjadi suatu yang penting di sekolahku setiap awal masuk sekolah. Mungkin teman-temanku sudah hapal. Yang aku ceritakan pasti tentang liburanku di kampung halamanku, tanah kelahiranku, Sumatera Barat. Aku selalu menceritakan bahwa selama liburan aku ke Solok, aku ke Pariaman, main di Pantai, ke danau, melihat panorama dsb. Wajar, aku sangat mencintai Minangkabau.

Berlanjut kecintaanku pada dunia menulis. Ketika aku merasakan apa itu namanya menyukai lawan jenis. Ya... aku akui ntah kenapa terlalu kecil aku sudah mengenal perasaan itu. Padahal, sewaktu SD, mama melarang keras aku menonton tayangan televisi yang tidak sesuai dengan usiaku kala itu. Semenjak SMP aku mulai menulis tentang perasaan layaknya yang dirasakan remaja. Objeknya yaa... dia! haha. Dengan imajinasiku, aku masukkan dia ke berbagai karakter yang aku mau. Mungkin karya yang aku hasilkan terbanyak ya tentang dia haha, sudahlah itu masa lalu. Bertambah usia bertambah kemalasan aku untuk menulis. Aku mulai jarang menulis sampai aku SMA bahkan kuliah. Aku menulis kalau ada mood. Aku menulis kalau ada yang mau aku tulis, atau aku menulis kalau lagi ada inspirasi.

Diary. Sempat aku putuskan untuk menulis rutin di buku kecil itu. Tapi tampaknya sekali lagi aku ini penulis moody. Menulis kalau lagi ada mood nya. Lagian, setelah diary aku dikepoin sama adik dan sepupu, aku jadi malas nulis diary. Kalaupun aku menulis rutin itu dulu karena tugas! Yah, tugas bahasa inggris dari guru, dan harus dikumpul. Mau nggak mau aku nulis diary. Ada pelajaran waktu SMP yang paling aku senangi. Yaitu pelajaran pustaka. Dimana waktu itu kita disuruh baca buku, terus menceritakan ulang dalam bentuk tulisan dan bahasa kita sendiri. Aku sangat suka, gurunya baik dengan aku. Wakakak. Apalagi setelah beberapa bulan belajar pustaka, aku malas untuk membaca buku dan aku meminta izin untuk buat cerita karangan aku sendiri, dan diizinkan. Nilainya dikasih sembilan. Wakakak thankyou mam :*

Karya ilmiah. Salah satu bentuk tulisan. Aku juga sangat suka menulis jenis karya ini. Tapi dulu waktu SMP. Sampai waktu itu diapresiasi sama guru bahasa Indonesia. Dinilai baik malah disuruh ikut lomba. Tapi sayang, lagi-lagi tingkat kemalasan merajai segalanya. Sampai aku tamat, karya ilmiah yang akan dilombakan tak kunjung aku buat. Di SMA. Ternyata ilmiah karya ilmiahnya sedikit berbeda dengan SMP. Waktu itu aku belum belajar tentang Karya Ilmiah di sekolah, tapi aku nekat untuk ikut lomba menulis karya ilmiah se provinsi. Saingan dengan teman-temanku yang sudah dapat pembekalan dari dinas beberapa minggu sebelum event. FYI, aku nggak ikut pembekalan, lagi-lagi karena males. HAHAHA. Ternyata... ntah magnet apa yang membuat juri-juri itu memasukkan karyaku ke dalam 10 besar sementara temanku tidak. Padahal dari segi struktur aku nggak ada apa-apanya, malahan setelah aku pelajari lagi soal karya ilmiah, aku yakin struktur KI yang aku buat adalah salah besar. Setelah event ini aku mulai interested dengan KI, yaa walaupun gak se interested membuat cerita pendek.

Selama SMA aku dipercaya untuk membuat naskah dan deskripsi. Ternyata dunia deskripsi juga nggak kalah menarik. Aku  semakin yakin bahwa jalurku itu yang berhubungan dengan tulis menulis. Sempat berpikir untuk masuk ke jurnalistik saja, tapi....tapi.... itu cuma keinginan sesaat, setelah itu aku beralih pikiran untuk memasuki dunia teknik (dulu cita-citaku selalu berubah-ubah, tapi entah kenapa dari SD kalau ada form cita-cita yang ditulis itu Dokter)

Sekarang udah di bangku kuliah. Dulu peralihan SMA ke kuliah aku rajin-rajinnya menulis di blog. Tentang kegalauan aku masuk kuliah, tentang ketidakmauan aku pisah dengan teman-teman sekelasku. Sekarang..... ntahlah. Haha. Tapi kemaren terakhir aku mencoba untuk setidaknya rajin lagi menulis. Seminggu sekali atau pokoknya tiap bulan blog ini keisi. Eh... tapi malah diisi sama galaunya perasaan (?) Semenjak ada 15 hari menulis flash fiction di blog, aku mulai tertarik lagi menulis cerita pendek. Haha. Ide udah banyak sih. Tapi lagi. Malesss....

Itulah aku bersama dunia menulisku. I'm an amateur writer. But I love to write:)

Comments

Popular posts from this blog

Review Wahana Internsip Dokter

Chapter 10 : Koass Stase Obgyn

koass Stase IKK-IKM : Ikaka Ikaem