Mimpi

Pagi buta. Sekitaran pukul lima subuh kurang beberapa menit aku terbangun dari tidurku yang cukup singkat menurutku atau menurut waktu normal. Hanya empat jam. Malam tadi aku terpaksa begadang, karena aku harus menyelesaikan laporan yang tumpukannya tidak bersahabat. Aku terbangun lantaran terdengar suara azan dari mushola yang tak jauh dari tempat tinggalku. Dengan langkah sempoyongan dan mata masih mengantuk, aku menuju kamar mandi untuk berwudhu.

Ketika kubuka kerannya, air yang mengalir dingin. Se dingin es. Membuat mataku yang tadinya mengantuk tiba-tiba melek. Segera aku ambil air wudhu lalu solat kemudian aku berdoa. Sehabis itu aku berpikir sejenak. Mimpi apa aku semalam? Aku memimpikan tentangmu lagi. Untuk kesekian kalinya aku bermimpi tentangmu. Bukan mimpi yang indah. Seperti yang kita rajut selama ini. Semalam aku bermimpi, aku bertemu kamu di sebuah gedung tua. Di mimpi itu, aku sedang duduk termenung menunggu kehadiranmu. Kamu berjanji padaku, kamu akan pulang dan segera menemui aku tapi di gedung tua ini. Lama aku menantimu akhirnya kamu datang tetapi tidak sendiri. Melainkan kamu membawa sahabatmu. Okelah, aku mengerti itu. Lalu seperti yang kita lakukan dahulu, saat kita bertemu. Kita bercengkrama begitu hangat dan tatapan mata itu sangat aku rindukan keteduhannya. 

Tapi semua berubah di saat, Mela, sahabatku sedari kecil tiba-tiba hadir. Awalnya aku dengan sangat terbuka memperkenalkanmu pada Mela karena ia belum tahu siapa kamu. Awalnya biasa. Tetapi saat aku tinggal sebentar, dengan begitu cepatnya kalian akrab. Aku cemburu. Sangat cemburu melihat keakraban kalian. Aku merasa dikhianati Mela. Aku merasa Mela merebut kamu dari aku, karena kedekatan yang begitu cepatdan aku merasa ada sesuatu yang janggal. Di tempat itu, di tengah keramaian, aku merasa sendiri. Aku merasa terabaikan. Karena kecemburuan itu, aku menghampiri kalian. Aku duduk di antara kalian. Kemudian aku bertanya "sedang apa? sepertinya asyik sekali?" tanyaku.

Mela pun menjawab "ini, kami sedang membahas ini" ujar Mela menunjukkan selembar kertas dan aku tidak tertarik pada barang itu yang aku mau hanya Mela jangan terlalu mendekati kamu. 

"kok kalian bisa akrab banget sih?" tanyaku. Jelas, nadaku terdengar sangat cemburu.

Kamu pun menoleh ke arahku "sayang kamu cemburu? kita lagi membahas ini kok. kamu nggak perlu takut gitu" ucapnya, kemudian ia menarik tanganku dan meletakkan di bahunya. Seolah-olah aku sedang merangkulnya. Sementara tangannya yang satunya lagi menggenggam tanganku yang berada di bahunya erat "sudah, aku sudah kamu ikat, jadi nggak akan lari kok" candanya. Aku meletakkan kepalaku di pundaknya. Aaah... kamu, masih saja seperti dulu. Belum berubah" jawabku dan kami cuma cekikikan. 

"aku jadi cemburu lihat kalian. Pacarku sedang dinas" ucap Mela dan aku tersenyum.

Aku masih heran dengan mimpiku. Yang tiba-tiba saja cemburu tidak beralasan. Beberapa hari yang lalu, aku bermimpi aku sedang bersama mantanku dan membuatmu cemburu. Hari selanjutnya, aku bermimpi kamu masih marah padaku dan aku meminta maaf padamu mati-matian. Apa aku terlalu rindu padamu sehingga bermimpi yang bukan-bukan?

Driiiiiing....

sebuah telepon masuk darimu untuk pagi ini,

"Assalamualaikum, Pagi manis, udah bangun? udah solat subuh belum?" tanya suaramu di seberang sanan.

Sambil terseyum aku berkata "waalaikum salam ganteng, udah dong. kamu udah solat?"

"udah juga, pasti mimpiin aku yaa semalam? aku jadi pangeran apa. haha"

"ah kamu, iya aku mimpiin kamu. Tapi mimpi aneh" ucapku dan aku menceritakan mimpi itu. Kamu hanya tertawa.

"Itu tandanya, kamu rindu sama aku dan takut kehilangan aku. I miss you"

"miss you too"

oleh : Shelvia Chalista
ditulis : 544 kata

Comments

Popular posts from this blog

Review Wahana Internsip Dokter

Chapter 10 : Koass Stase Obgyn

koass Stase IKK-IKM : Ikaka Ikaem