Sepasang Muda(A) Mudi(I) tersangkut pada namanya rindu berada dalam Sebuah perbincangan :

I : Kapan coba gitu kita kayak yang lain, setiap hari ketemu. Kamu enggak kangen aku apa?
A : Demi Allah, aku merindukan kamu. Aku merindukan setiap gerak gerikmu. Senyummu aku rindu, mungkin selalu aku lihat di foto, tapi aku ingin menatap wajahmu secara langsung. Tapi apa daya? Kita tak ingin menghancurkan cita-cita kita masing-masing kan karena ini?
I : Kapan coba gitu telponan tiap hari, videocall, kenapa kita selalu memanfaatkan paket internet kayak gini.
A : Sayangku, Aku untuk hidup saja masih ditanggung orangtuaku. Aku ini cuma mahasiswa kere yang belum berpenghasilan.
I : Terus kapan coba kita bisa liburan bareng?
A : Someday, aku akan bawa kamu ke tempat yang kamu mau. Insyaallah, aku mau cari uang dulu. Biar aku bisa penuhi segala yang kamu mau
I : Aku perhatikan kamu nih dari tadi mengarah ke materi mulu. Padahal aku gak liat kamu secara materi, sayang. Aku cuma butuh perhatian dan kasih sayang.
A : Apa pantas aku memberi mu terlalu lebih? Sementara kamu belum halal buat aku? Aku halalin kamu dulu yaaa...aku bukan mau bilang tentang materi mulu. Sebagai laki-laki, jika kelak kamu memang takdirnya aku, aku wajib buat penuhi kebutuhanmu lahir dan batin. Omong kosong kan, kalo hidup ini cuma cinta? Aku cuma sedang dalam proses memantaskan diri aku buat kamu. Aku Perbaiki akhlak ku, aku kejar  cita-citaku dulu.
I : Ahhh kamu mah bisa-bisanya kamu aja
A : Hahaha... kamu ini. Nanti Insyaallah kamu menikmati hasil perjuangan kita sekarang, sabar yaa sayangku.

Comments

Popular posts from this blog

Review Wahana Internsip Dokter

Chapter 10 : Koass Stase Obgyn

koass Stase IKK-IKM : Ikaka Ikaem