20KM by Doctor Biker


Hallo, kali ini aku bakalan mengulik cerita dibalik keseruan hari Minggu 17 Desember 2017 kemarin. Aku dan 7 orang temanku yang lainnya sudah sepakat untuk gowes ke jembatan dompak. Jembatan yang menghubungkan antara pusat kota Tanjungpinang dan pulau Dompak. Untuk sekedar informasi, Pulau Dompak adalah sebuah pulau yang berada di sebelah selatan pusat kota dan pulau ini kini menjadi pusat pemerintahan provinsi Kepulauan Riau.

Rute perjalanan dari Jl. Sutomo - Sutami - Basuki Rahmat - Dompak - TCC - Basuki Rahmat - sutami - Sutomo

Rencana awal kami start dari kosan Muara pukul 5.30 WIB dan akhirnya ngaret jadi jam 6.00 WIB 😂😂😂😂😂😂. Berbekal GPS kami memulai perjalanan. Kebetulan kami baru 1 bulan di kota (kami semua adalah perantau, ada yang dari Palembang, Jambi, Medan, Batam dan Jakarta) dan ditambah pada hari Minggu kemarin ada kegiatan marathon yang diadakan pemerintah kota, sehingga kami mencari jalan alternatif untuk menghindarinya.


By the way, di antara rombongan teman-temanku, hanya aku yang menggunakan sepeda motor, karena memang rencana awalku, aku hanya akan jogging di sepanjang jembatan. Ternyata, itu cuma rencana. Hehehe. Karena, setibanya disana, aku memarkirkan motorku dan mulai jogging, teman-teman juga mulai mengayuhkan sepedanya, setelah beberapa lama kami disana, teman-temanku yang mayoritas pria, mengusulkan untuk melakukan perjalanan lebih jauh, menuju Mall Matahari melalui pulau Dompak. Aku tercengang. Sebab, perjalanan yang akan mereka lewati adalah perjalanan berbukit-bukit. Pasti melelahkan pikirku, karena sudah terlanjur mengikuti mereka dari awal, akupun turut dari belakang, menggunakan sepeda motorku (karena tidak mungkin sejauh itu aku berjalan kaki).

Belum separuh perjalanan, kami berhanti di depan bundaran, kami berhenti. Ada spot foto disana, tugu bertuliskan provinsi kepulauan Riau. Perjalanan ini bukan perjalanan siapa tiba duluan ke lokasi. Memang perjalanan santai. Sebentar-sebentar berhenti karena haus. Hahaha. Hingga hampir separuh perjalanan sudah merasa cukup lelah. Melihat tanjakan tajam cuma bisa ngurut-ngurut dada, meskipun begitu, aku merasa ini perjalanan menyenangkan. Pulau ini masih tergolong sepi, sehingga tak banyak kendaraan yang lewat, seakan kami penguasa jalanan, hahaha. Di pertengahan perjalanan temanku Dyo menoleh ke arahku " kamu pasti mau pakai sepeda kan?" Ujarnya. Aku terkekeh "alah, bilang aja kamu capek Yo, dasar alibi" kami pun bertukar kendaraan. Kini aku yang mencoba sensasi membawa sepeda dengan. Tanjakan yang lumayan banyak.

Awalnya masih bisa merasa sok kuat "aku sanggup kok, aku sanggup" , masih bisa memotong temanku yang lain. Tapi saat tanjakan-tanjakan berikutnya aku mulai kelelahan, huft. Mungkin efek nggak pernah olahraga. Nafasku terasa sedikit sesak. Akhirnya aku tertinggal di barisan belakang 😂😂😂😂. Syukurlah mereka nggak ninggalin kami yang cewek (aku dan Eur) terutama aku sih. Kalau mereka merasa "kok ada yang kurang?" Mereka berhenti, menunggu sampai kami menyusul. Ada juga temanku seperti Fauzul, menemani kami yang tertinggal di belakang, atau dia juga merasa mengas? Hahaha. Yang aku ingat saat itu Dyo dan Fauzul berkata pada ku " ayo Selpi, itu jalannya datar kok, tanjakannya cuma fatamorgana, ayo, sedikit lagi" ya ampun, aku kelihatan sebegitu capeknya yaaa hahaha :(. Hingga tibalah kami di TCC a.k.a mall matahari.

Tak terasa 3 jam perjalanan sudah kami lalui dari kosan menuju TCC ini, perut sudah mulai berteriak meminta makan. Akhirnya kami mampir di kedai yang menjual sarapan.
"Kita udah 16 kilo loh jalannya" kata temanku Thariq, sambil melihat aplikasi penghitung jarak. Dalam hati ku cuma bisa bilang ini gila hahaha.
"Aku sudah lelah wak, kita masih berapa kilo lagi ke kosan?" Tanya temanku Eur.
"Ini batu 8, jadi sekitar 6-7 KM lagi ke kosan" jawab temanku Syahid.
Kami melanjutkan perjalanan, aku dan sepedanya Eur hahaha :"). Kukayuh sepedanya dengan sisa tenaga. Hampir aku menyerah, mau minta tukaran dengan Dyo lagi. Tapi Dyo malah bilang "ayooo tanggung sedikit lagi, kamu pasti bisa" 😥😥😥😥😥😥 dan alhamdulillah aku tiba di kosan dengan napas yang masih tersengal-sengal.

"Ayo beli sepeda juga sel" ucap bang akbar. Aku menggeleng. Ampuuunn. Hahaha. Aku kayak gini ajalah, tetap dengan sepeda motorku, pakai sepedanya pinjem aja dengan kalian. By the way, walaupun capek, tapi seru!!!!! Udah lama sekali aku nggak olahraga gini. Mungkin selama aku sekolah, nggak pernah yang sejauh ini. "Lain kali kita sepeda ke Lagoi?" Tanya salah seorang temanku, semua pingsan. Hahahaha.



@shelvia.ch , @cviach

Comments

Popular posts from this blog

Review Wahana Internsip Dokter

Chapter 10 : Koass Stase Obgyn

koass Stase Bedah : Bedah Lucu, Bedah Bahagia, Bedah Ceria