in relationship?
Apakah ini jalan yang diberikan Allah untuk aku? Agar aku senantiasa terlindungi. Kalau ditanya, "sudah berapa kali pacaran sel?" Kadang dengan mantap aku berkata "aku belum pernah pacaran" kadangpula sedikit malu karena belum pernah punya rekor 'pacaran', nggak sedikit yang bilang aku bohong dengan statement ku. Iya. Aku juga nggak mengerti kenapa mereka nggak mempercayai ungkapan itu. Yasudahlah itu cuma anggapan orang toh. Kenapa aku yang harus pusing. Ini hidupku kok. Semakin kesini aku semakin ingin memantapkan diri bahwa aku hanya ingin punya satu pasangan di hidupku. Iya. Dulu, waktu jaman sekolah, aku benar-benar mantap untuk tidak pacaran. Selain karna orangtuaku yang tidak mengizinkan aku juga tidak ingin merusak konsentrasiku dengan hal seperti itu. Meskipun ada beberapa temanku yang berprestasi karna katanya lebih termotivasi. Oke mungkin itu mereka. Bukan aku.
Aku membatasi diriku dulu, sebelum aku usia 17 tahun, aku ingin buat rekor diriku sendiri. Ternyata tepat di usia 17 tahun, ada saja yang menyatakan, hmmm... mungkin karena menikmati kebebasan, aku memutuskan untuk tidak pacaran hingga tamat SMA dan ternyata di jaman kuliah, hal ini sedikit menimbulkan rasa 'minder' dan iri terhadap teman-teman yang punya rekor punya mantan banyak. Tapi aku balik lagi, bukankah "I'm single by my own choice?"
Hingga di awal perkuliahanku. Aku menemukan orang yang baik. Cukup menyenangkan dan kata-katanya cukup menenangkan. Hingga akhirnya aku ada harapan sedikit bahwa punya hubungan lebih dari sekedar sahabat. Ternyata memang benar, dia memang punya sedikit perasaan berlebih , atau mungkin sampai sekarang? Entahlah. Tapi saat berkata seperti itu dia cuma bilang "cukuplah kamu tau, nggak usah pacaran. Aku masih bergantung sama orangtua juga. Penghasilan belum punya. Aku masih mahasiswa. Pacaran cuma buang-buang uang. Nanti kalau aku sudah berpenghasilan aku baru memikirkan ke arah sana"
Sampai sekarang kalau aku galau, ada keinginan mau pacaran. Aku jadi terngiang-ngiang dengan kata-kata dia. Yang aku membenarkan benar adanya. Kadang aku malu sendiri dengan kata-kata itu. Di lain cerita ada beberapa orang yang sempat dekat, juga menyatakan,tapi berakhir dengan "aku sayang kau tapi cukuplah kamu tau. Kamu terlalu baik untuk disakiti. Kamu masih terlalu polos.Kalau kita pacaran, yang tersisa adalah rasa sakit" hmmm... iyasih benar juga. Aku juga baca novel yang bilangnya sama persis kayak gitu. Dulu waktu aku tiap dengar hal yang seperti itu sempat mikir "apakah berarti aku nggak akan pernah merasakan pacaran? Apakah aku harud jadi orang jahat dulu baru aku tau rasanya pacaran? Atau apakah aku sedang dihukum karena pernah menolak waktu jaman sekolah dulu?"
Ya.... sekarang lagi sadar. Kalau inilah cara Allah melindungi aku. Berarti Allah melindungi aku dari rasa sakit, melindungi akademik ku, melindungi akhlakku, nantinya akan diberikan pasangan yang baik, secara agama dan sikap, menghargai, tidak menyakiti, mapan secara ekonomi. Yang jelas sekarnag berusaha untuk tetap ada di jalannya aja. Tetap ber positif thinking. Berusaha untuk mengerti oranglain lagi, karena akhir-akhir ini aku udah banyak dikeluhin kurang perhatian. Aku juga kurang perhatian sih *eh? Hahahah nggak lah. Alhamdulillah Allah, keluargaku, sahabatku masih perhatiin aku. Makasih ya Allah .
Aku membatasi diriku dulu, sebelum aku usia 17 tahun, aku ingin buat rekor diriku sendiri. Ternyata tepat di usia 17 tahun, ada saja yang menyatakan, hmmm... mungkin karena menikmati kebebasan, aku memutuskan untuk tidak pacaran hingga tamat SMA dan ternyata di jaman kuliah, hal ini sedikit menimbulkan rasa 'minder' dan iri terhadap teman-teman yang punya rekor punya mantan banyak. Tapi aku balik lagi, bukankah "I'm single by my own choice?"
Hingga di awal perkuliahanku. Aku menemukan orang yang baik. Cukup menyenangkan dan kata-katanya cukup menenangkan. Hingga akhirnya aku ada harapan sedikit bahwa punya hubungan lebih dari sekedar sahabat. Ternyata memang benar, dia memang punya sedikit perasaan berlebih , atau mungkin sampai sekarang? Entahlah. Tapi saat berkata seperti itu dia cuma bilang "cukuplah kamu tau, nggak usah pacaran. Aku masih bergantung sama orangtua juga. Penghasilan belum punya. Aku masih mahasiswa. Pacaran cuma buang-buang uang. Nanti kalau aku sudah berpenghasilan aku baru memikirkan ke arah sana"
Sampai sekarang kalau aku galau, ada keinginan mau pacaran. Aku jadi terngiang-ngiang dengan kata-kata dia. Yang aku membenarkan benar adanya. Kadang aku malu sendiri dengan kata-kata itu. Di lain cerita ada beberapa orang yang sempat dekat, juga menyatakan,tapi berakhir dengan "aku sayang kau tapi cukuplah kamu tau. Kamu terlalu baik untuk disakiti. Kamu masih terlalu polos.Kalau kita pacaran, yang tersisa adalah rasa sakit" hmmm... iyasih benar juga. Aku juga baca novel yang bilangnya sama persis kayak gitu. Dulu waktu aku tiap dengar hal yang seperti itu sempat mikir "apakah berarti aku nggak akan pernah merasakan pacaran? Apakah aku harud jadi orang jahat dulu baru aku tau rasanya pacaran? Atau apakah aku sedang dihukum karena pernah menolak waktu jaman sekolah dulu?"
Ya.... sekarang lagi sadar. Kalau inilah cara Allah melindungi aku. Berarti Allah melindungi aku dari rasa sakit, melindungi akademik ku, melindungi akhlakku, nantinya akan diberikan pasangan yang baik, secara agama dan sikap, menghargai, tidak menyakiti, mapan secara ekonomi. Yang jelas sekarnag berusaha untuk tetap ada di jalannya aja. Tetap ber positif thinking. Berusaha untuk mengerti oranglain lagi, karena akhir-akhir ini aku udah banyak dikeluhin kurang perhatian. Aku juga kurang perhatian sih *eh? Hahahah nggak lah. Alhamdulillah Allah, keluargaku, sahabatku masih perhatiin aku. Makasih ya Allah .
Comments
Post a Comment