Dibilang "lebih baik antisipasi daripada menunda-nunda" okesip. Dikatain si tukang penunda-nunda, in fact? Yaaa... memang keliatannya seperti itu tapi saya selalu punya dasar dalam penundaan saya, dan insyaallah setiap yang saya tunda tepat sasaran dan sesuai prediksi. Saya selalu mencari tau sesuatu yang akan saya pilih. Saya juga bukan orang gegabah, saya memperhitungkan segala peluang, profitnya, ruginya, berjalan semestinya apa enggak, mungkin ini yang disebut naluri pedagang *eh? Tapi serius dan orang kadang enggak memahmi itu. Yang paling cekcok dengan saya soal masalah ini adalah orangtua saya, beliau selalu gregetan kalau saya bilang "nanti sajalah". Saya berkata "nanti saja" kalau saya lihat peluang besar untuk dinantikan. Saya melihat adanya suatu keuntungan kalau saya bilang nanti. Saat penantian saya terbukti dan bilang "benerkan yang saya bilang", mereka selalu bilang "apasalahnya antisipasi. Ah. Ini yang saya alami baru-baru ini. saya akui saya kalah pintar dalam soal teori, maka dari itu saya selalu mengalah, tapi saya juga cari tau segalanya yang perlu saya ketahui, saya sudah mempelajari seluk beluk nya dan makanya saya berani berkata. Saya tau teori antisipasi dan saya meragukan antisipasi yang mau dipakai sekarang itu sama keadaan sekarang. Saya membaca dari kondisi sumber daya, membaca dari alokasi dan semuanya belum tepat saatnya kalau terburu-buru, bukankah dalam mengikuti sesuatu harus punya goal? Saya nggak mau hanya sekedar ikutan tanpa tujuan. saya enggak mau kalau ikutan tapi peluangnya kecil? Hanya karena sumber daya yang kurang memadai. Saya enggak meragukan kemampuan kalian, enggak sama sekali. Saya tau kalian sangat berkompeten. Tapi masalahnya, kalian terlihat sudah lelah. Itu yang saya tangkap. Saya antisipasi kelelahan kalian dengan memberi waktu luang sedikit untuk bernafas, biar untuk yang ini hasilnya bisa maksimal. Kalau sudah dilakukan sekarang kita malah ngerjainnya jadi ketar ketir terburu-buru. Apa yang mau kita buat aja belum ketemu kan? Iyaaa ada the power of kepepet, itu kalau semuanya masih dalam keadaan fit. Itu aja kok. Mau bilang saya sok tau? Ah gak papa. Udah biasa. Namanya membaca peluang, kalau dimasukkin ke kehidupan saya? Alhamdulillah, selama ini saya mendapat benefitnya kok.
Review Wahana Internsip Dokter
before read this, you should visit @doksiptjpinang , to know more about us. Halooo... buat para pejuang 'pemilihan wahana Internsip', aku buat satu segmen khusus di blog ini mengenai review tempat internsip, soalnya junior aku udah ada beberapa yang nanyain nih "kak internsip dimana?Kak, enak gak internsip disana? kemaren milihnya gimana?" kasih tau gak yaaaa.......... :p okay, to do point aja. Buat yang nanya, aku isip dimana? , sekarang aku masih internsip di salah satu wahana di Kepulauan Riau, RSUD Kota Tanjungpinang . Buat yang nanya Tanjungpinang itu dimana, please, lihat sendiri di peta, hayati lelah menjelaskannya :") :") :") Kenapa aku milih disini???? karena peminat nya banyak , artinya ada sesuatu dong disini (itu yang nanti aku review, kalian bisa nilai sendiri), artinya tantangan nih buat aku untuk bisa dapet wahana yang peminatnya banyak hahaha. krik. Terus ada yang nanya lagi nih, milihnya dimana kak? gimana? bla bla bla. Kali
Comments
Post a Comment