Orang Ketiga Pertama


Sesekali aku melihat layar LCD ku. Tidak ada pesan atau pun telepon yang masuk. Aku gundah, sudah dua bulan belakangan ini, Genta sama sekali tidak menghubungiku. Aku pernah menghubunginya, hanya saja jawabannya datar, jadinya, akupun malas untuk melanjutkan percakapan kala itu, hingga, setelah kejadian itu, aku tak berniat untuk menghubunginya duluan. Kenyataannya, ia pun melakukan hal yang sama.


Aku dan Genta sudah menjalin kasih setahun belakangan ini, dia manis, baik dan perhatian. Tapi semuanya berubah, ya sejak dua bulan belakangan. Aku dan Genta, menjalani "Long Distance Relationship" karena tuntutan studi, yang artinya, komunikasi yang kita butuhkan hanya dari gadget yang kita punya, jika itu tidak berjalan, hampa memang.


"sabar banget ya aku jadi orang Re? Udah dua bulan Genta tidak sama sekali menghubungi aku. Bahkan untuk menanyakan kabar saja tidak" keluhku. Rere, sahabatku, hanya mengelus punggungku, mengartikan bahwa aku harus sabar. "apa dia itu nggak kangen sama aku? apa dia sudah lupa kalau punya aku?" 


"atau jangan-jangan disana ia sudah punya pengganti? " ujar Rere "Oh ya, Dion minta kamu temani dia beli kado Rani tuh"


"kok aku? kamu nggak ikut?" tanyaku.


"aku lagi ada urusan, kamu aja ya?"


"Oh yaudah"

***

Aku dan Dion baru kenal enam bulan yang lalu. Saat itu, di pesta Arista. Rere yang mengenalkannya padaku. Dia sepupunya Rere. Dion adalah sosok yang menarik, dan seharusnya, dia tidak menjomblo. Karena sudah banyak cewek yang mendekatinya, tapi entah kenapa, aku melihat Dion menikmati kesendiriannya. Semenjak aku mengenal Dion, memang, aku bisa sedikit melupakan kegalauanku terhadap Genta. Dion seolah bisa memberikan warna tersendiri. Tidak jarang kami sering menghabiskan waktu makan siang berdua, ataupun menonton film dan ke konser berdua. Itu tidak lain, karena kesukaan kita sama. Mungkin kalau tidak ada Genta.... tidak, tidak, jangan sampai aku berpikir seperti itu. Kesetiaan ini harus tetap aku jaga.


***

Suasana malam ini sangat meriah. Pesta ulangtahun Rani yang diadakan di rumah Dion. Aku datang bersama Rere, dan kemudian mencari sosok Rani dan Dion. Setelah memberikan ucapan selamat, aku bercengkrama dengan Dion. Hari ini dia tampan. menurutku.


Semuanya berubah setelah malam ini. Secara mengejutkan, aku melihat sosok Genta melihat kami berdua dengan penuh benci di sebrang kolam. "Genta?" gumamku. Di sebelah Genta berdiri Rere, sedang memegang pundak Genta, tersenyum penuh arti. Kemudian Genta pergi meninggalkan area itu, dan akupun berlari menyusul Genta.


"GENTA" teriakku, tapi ia tak menghiraukannya dan berlalu.


***

Aku tak pernah tau kalau ternyata Genta itu kekasihmu. Rere bilang kamu sendiri. Makanya aku merasa nyaman saat ada di dekat kamu. Maaf aku sudah menjadi orang ketiga di kehidupan kalian.  Dion


Aku shock saat aku mendapatkan pesan singkat yang dikirim Dion keesokan harinya. Saat itu pula sudah berdiri sesosok laki-laki di hadapanku.


“Benar yang Rere bilang, kamu ternyata selingkuh di belakangku. Awalnya aku nggak percaya, karena selama ini kita baik-baik saja” ujarnya. Dia Genta.


“aku nggak pernah mengkhianati kamu, justru Rere bilang kalau kamu… tunggu jadi semua ini karena..? kamu dan Rere... hhh....?” tanyaku shock. Genta menggeleng.


“Tapi semenjak dia bilang kamu selingkuh, dia selalu kasih perhatian lebih sama aku” ujarnya.


“Jadi semua ini permainan Rere?”


“Iya, karena kamu sudah merebut Genta dari aku” tetiba saja Rere datang dengan menancapkan pisau di punggungku.

Aku lah orang ketiga pertama dalam cinta rumit ini. Aku menjalin hubungan dengan Genta, di saat ia masih bersama Rere......... (Marisa)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Wahana Internsip Dokter

Chapter 10 : Koass Stase Obgyn

koass Stase IKK-IKM : Ikaka Ikaem