Tentangmu Yang Selalu Manis

Sedang memegang secangkir kopi yang masih mengepul menuju jendela. kemudian membuka jendela itu. Menghirup udara basah dan memandang dengan tatapan yang tiada bertitik. Malam ini hujan turun rintik-rintik, hanya tuk sekedar membasahi tanah yang kering. Hanya tuk sekedar turut merasakan apa yang aku rasa.
Aku menyeruput kopi itu, kemudian meletakkan cangkirnya di pinggiran jendela.

teringat akan pembicaraan di telepon.

"sayang, maaf ya. Hari ini aku lembur, jadi sepertinya aku membatalkan janji ketemuan kita. Nggak papa kan? "

Aku cuma bisa menghela napas dan mengangguk pelan sambil berkata lirih "aku mengerti sayang. Ya.... kamu take care ya... jangan sampai kecapekan."

"By the way, Happy anniversary ya... my princess. Love you. maaf baru ngucapin sekarang, lewat telepon pula. Harusnya kan, malam ini kita Dinner"

"Okay, no problem, aku tahu kamu sekarang sibuk. love you too. Thanks"aku sudah memutuskan line teleponnya. Kecewa, kesal, marah bercampur jadi satu. Dia membatalkan segalanya. Padahal saat ia menelepon itu, gaun merah yang ia berikan tepat sebulan yang lalu saat aku ulang tahun itu, telah aku kenakan. Aku menghias diriku secantik mungkin hanya untuk dia. Dia yang telah mendampingiku tepat tujuh tahun di hari ini.

Di tengah lamunanku, suara bel berbunyi berulang-ulang. Aku membiarkannya. Hingga bunyi yang ke tujuh barulah aku beranjak. Melangkah tak bersemangat ke arah pintu. Membukakan pintu dan ternyata seorang karyawan toko bunga yang mengantarkan se-bucket mawar merah besar. Katanya itu dari Bill. Aku menerima bucket itu dan membaca kartu yang diselipkan di bunga itu "Untuk yang tersayang, Rena. Happy anniversary". Aku menutup pintu dan kembali ke dalam.

Ya... aku akui, semua ini membuat aku menyunggingkan senyuman di bibirku. Di saat aku sedang menatap mawar itu, tiba-tiba lampu padam. Aku kaget. Aku meraba-raba untuk mencari penerangan. Semacam lilin ataupun senter. Cukup lama aku mencari kedua barang tersebut. Dikarenakan aku lupa dimana meletakkannya.. Setelah dicari-cari aku mendapatkan sebatang lilin dan menyalakannya. Aku kembali ke ruang tengah. Di saat itu, ada keganjilan, tiba-tiba saja, kelopak-kelopak bunga mawar berserakkan di lantai. Kelopak itu berserakkan hingga ruang tamuku. Aku bingung. Aku memutuskan untuk membuka pintu dan di saat itu..... ini semua benar-benar indah.

Taman yang berada persis di depan rumahku, di pohonnya terdapat tulisan I LOVE RENA dari lampu-lampu yang disusun se apik mungkin. Kemudian ada beberapa pengiring musik yang mengalunkan lagu romantis. Pikirku "ini pasti dari Bill" dan di saat itu lampu kembali menyala dan sesosok pria tampan dengan jas hitamnya berlutut di hadapanku sambil menodong sekotak kecil yang berisikan cincin "Will you marry me, princess?"

Semua tentangmu selalu manis. Segala cara saat kau mencintaiku, memang selalu manis Bill. Termasuk kejutan hari ini 

 Ditulis 425 kata
by: Shelvia Chalista

Comments

Popular posts from this blog

Review Wahana Internsip Dokter

Chapter 10 : Koass Stase Obgyn

koass Stase Bedah : Bedah Lucu, Bedah Bahagia, Bedah Ceria