koass Stase Anak

Bismillah stase anak
Kata yang bisa aku ucapkan waktu aku tau stase pertamaku adalah stase anak. Ini adalah pengumuman untuk kedua kalinya. Setelah sebelumnya stase pertamaku adalah stase forensik, karena ada perubahan komposisi grup akhirnya aku berpindah.
Stase mayor, dengan kasus-kasus dari sederhana hingga kasus yang sudah mencapai tahap komplikasi berat. Dengan penanganan khusus karena harus diingat, anak bukan miniatur dewasa. Sehingga ada beberapa treatment dan alat yang dewasa punya gak bisa dipakai buat anak apalagi neonatus. Dengan dosis obat yang pastinya berbeda pula.
Takut? Cemas? Aku rasa pasti. Apalagi untuk junior macam aku. Fresh graduated nya S.Ked yang istilahnya, masih sangat ndak ada apa-apanya. Bahkan orang macam aku yangilmu 3.5 tahun kuliahnya dulu sebagian besar sudah banyak lupa. Aku takut, menjadi orang paling bodoh di stase ini, aku takut aku nggak bisa, aku cemas aku panikan saat aku lupa ini apa dan bagaimana diagnosisnya. Mana kata konsulenku bilang "tapi lebih enak lagi kalian masuk PDL dulu (penyakit dalam.red). Kecemasanku meningkat.
Tapi aku selalu akan mengingat kata-kata konsulen ku di awal penerimaan "kalian belajar disini. Ini adalah proses. Kalian harus sering berlatih. Banyak belajar banyak bertanya dan manfaatkan waktu sebaik mungkin. Karena kalian cuma 10 minggu di stase ini"
Iya benar, 10 minggu itu ternyata rasanya benar-benar singkat, setelah sebelumnya aku ngerasa "ahh lama banget 10 minggu". Tapi aku nggak mau memperpanjang minggu ku di stase ini karna aku ingin lulus dengan baik. ini minggu keduaku disini. Hari kedua aku mulai kontak dengan pasien dan di box A (gastro, neuro dan gizi). Karena minggu pertama itu full pembekalan singkat, bermanfaat berkesan tapi nggak cukup, masih perlu banyak ilmu lagi yang harus didapat. Hari pertama jagaku adalah hari minggu malam. Pertama kali pula aku tidak tidur selama 24 jam lebih (karena aku nggak tidur dari minggu siang sampe senin sore). Pengalaman yang insyaallah priceless banget. selama 2 hari ini aja, banyak yang aku nggak tau akhirnya jadi... oooo itu maksudnya, ooo gitu caranya... ooo gitu bentuknya dsb.

Aku beruntung bisa berada disini. Membuat aku banyak-banyak bersyukur. Disini aku merasa Alhamdulillah, aku bisa lahir dengan normal, tumbuh dan berkembang dengan baik. Gizi yang rasanya orangtuaku memberikan gizi yang sangat cukup. Anak-anak disini nyatanya tidak seberuntung aku, tapi mereka masih punya kekuatan besar untuk sembuh dan terus tumbuh. Seharusnya aku belajar dari mereka. Terutama bayi-bayi kecil yang untuk bernafas memerlukan alat bantu, untuk makan memerlukan alat bantu. Tapi mereka survive untuk hidup mereka. :" :" :"

Bismillah, untuk kedepannya, insyaallah selalu dipermudah. Insyaallah Allah memuluskan jalanku, hingga nanti.

Comments

Popular posts from this blog

Review Wahana Internsip Dokter

Chapter 10 : Koass Stase Obgyn

koass Stase IKK-IKM : Ikaka Ikaem