Di mimpipun ...
Belakangan ini saya bermimpi tentang jalan cerita yang berbeda, jauh malah, tapi di dalamnya terdapat objek yang sama. Iya mungkin lebih spesifiknya lagi satu objek dan saya tidak mengerti kenapa objek itu muncul di dalam mimpi saya. Apa dia terlalu jauh masuk ke dalam alam bawah sadar saya, sehingga di bunga tidur saya pun dia masih hadir. Tapi kenapa dia ada seakan ada sesuatu yang ingin disampaikan? atau memang rancangan pikiran saya saja seperti itu?
Konyolnya di mimpi yang masih saya ingat, pertama, saya sedang berada di suatu ruangan yang penerangannya tidak begitu terang, ada saya dan dia, kami sedang duduk berdekatan, sedang membahas tentang pengetahuan agama, disana saya seolah mencoba berusaha untuk menjauh, tapi sebaliknya dengan dia. Sampai akhirnya jarak itu semakin dekat, tiba-tiba teman saya berteriak "Hei, katanya kamu berusaha untuk tidak lagi balik ke masa lalu mu? Kenapa kamu masih saja mendekat? Jangan sampai masa lalu itu kembali lagi. kan kamu sudah berjanji?" iya teriakkan itu ditunjukkan untuk dia. Kami kaget. Lalu datang lagi teriakkan "Iya, katanya kamu berusaha untuk mendekati yang sekarang dan nggak lagi terbayang oleh masalalu?" disana dia tertekuk. Padahal dua orang yang berteriak itu tidak pernah tau sama sekali tentang apa yang terjadi antara aku dan dia.
Di mimpi lain yang saya ingat, tentang sebuah cahaya. Dimana, jika terkena sinar itu, ia akan berubah jadi kaku dan lama-kelamaan jadi batu. Di mimpi itu, aku tidak yakin dengan teori itu, lalu aku menyuruh dia untuk berdiri di suatu titik agar tepat terkena titik itu dan membuktikan teori itu benar. Entah kenapa disana saya melakukan hal itu, padahal di mimpi itu, sebelumnya saya dan dia kembali seperti dulu. Saat dia terkena sinar itu, badannya menjadi kaku dan saya kaget, saya berlari dan bersembunyi. Dengan susah payah dia mengejar saya dan akhirnya menemukan saya, lalu ia berkata "kamu tega melakukan ini kepada saya, kamu sebenarnya tau kan, kalau terkena sinar itu saya akan seperti ini. Kenapa kamu lakukan ini pada saya? Kamu masih sayang sama saya?? Kamu harus tau satu hal, dan semuanya sudah ada disini, dipercakapan ini" Ia menyodorkan smartphone nya pada saya tapi saya menolak dan berkata "sudahlah, kan kamu sendiri yang bilang, saya tidak perlu tahu lagi tentang kehidupan pribadimu. lagian saya tidak mau tahu tentang hubunganmu dengan dia, dan ingat, saya sudah tidak lagi sa..."
dan dia langsung menyela "kamu harus tau semuanya, sebelum kamu berkata itu" tapi aku tetap bersikukuh dan tidak mendengar penjelasannya lalu aku pergi.
Aku bingung, kenapa aku menjadi peran yang antagonis. Aku sendiri tidak mengerti, apa semuanya terlalu merasuk, hingga ke bawah alam sadar saya? Hanya Allah yang tahu. Yang jelas, saya sudah mulai melangkah pasti, tidak lagi memutar kembali masa lalu itu.
Comments
Post a Comment